Disdikbud Kota Sukabumi Tegas Serukan Perpisahan Sekolah Harus Membumi, Bukan Membebani

4 weeks ago 32

SUKABUMI – Menjelang akhir tahun ajaran, perpisahan sekolah kerap menjadi momen yang paling dinanti oleh siswa.

Namun, di tengah dinamika ekonomi masyarakat yang belum sepenuhnya pulih, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi mengeluarkan imbauan penting yaitu laksanakan perpisahan dengan sederhana, tanpa pungutan, namun tetap penuh makna.

Imbauan tersebut berlaku untuk seluruh jenjang pendidikan mulai dari PAUD, SD, hingga SMP, baik negeri maupun swasta yang berada di bawah naungan Disdikbud Kota Sukabumi.

Kepala Disdikbud (Kadisdikbud) Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat menegaskan bahwa perpisahan seharusnya menjadi momen reflektif dan emosional bagi siswa, bukan ajang kemewahan yang membebani orang tua dan sekolah.

“Kami sudah mengeluarkan surat imbauan. Intinya, perpisahan di setiap sekolah agar dilakukan secara sederhana dan tidak ada pungutan yang memberatkan,” ujar Punjul saat diwawancarai Radar Sukabumi pada Selasa (22/4/2025).

Lebih lanjut, Punjul menjelaskan bahwa konsep sederhana bukan berarti asal-asalan. Adapun yang dimaksud sederhana dalam konteks ini, antara lain seperti, tidak adanya dekorasi berlebihan, konsumsi mewah, atau pertunjukan berbiaya tinggi.

Kemudian juga lebih focus pada makna momen perpisahan harus lebih menekankan pada nilai-nilai penghargaan, kenangan indah, serta harapan bagi masa depan siswa dan juga sekolah bisa mengefisiensi biaya

” Disarankan menggunakan fasilitas sekolah agar biaya dapat ditekan semaksimal mungkin,” ucapnya.

Punjul juga menambahkan bahwa kegiatan perpisahan sekolah bisa dengan partisipasi aktif dengan melibatkan siswa dan guru secara langsung, seperti membuat dekorasi bersama, menyusun acara hiburan, atau membawa konsumsi sendiri.

Ini menjadi ruang penguatan nilai gotong royong dan kemandirian, bagian dari Profil Pelajar Pancasila.

“Kami sarankan perpisahan cukup dilakukan di lingkungan sekolah. Selain menghemat, juga bisa jadi ajang kreativitas siswa dan guru untuk membuat acara yang berkesan tanpa harus keluar banyak biaya,” benernya.

Imbauan ini juga dilandasi oleh kondisi ekonomi masyarakat yang cenderung menurun. Punjul mengingatkan pentingnya kepekaan sosial dari pihak sekolah dalam merancang kegiatan akhir tahun ajaran.

“Seperti yang sering disampaikan Pak Gubernur, kondisi masyarakat saat ini sedang tidak mudah. Maka, mari kita hadirkan kebijakan yang membumi, yang tidak malah menambah beban masyarakat,” tegasnya.

Khusus untuk sekolah swasta, Disdikbud menyadari adanya kebijakan internal masing-masing yayasan. Namun, imbauan tetap diberikan dengan harapan sekolah-sekolah swasta pun bisa ikut berempati dan beradaptasi terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat.

“Kami paham, sekolah swasta biasanya menjadikan momen ini juga sebagai ajang branding. Tapi alangkah baiknya jika tetap mempertimbangkan kondisi orang tua siswa yang beragam,” tuturnya.

Ia juga mengingatkan bahwa pihaknya akan melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan perpisahan di sekolah-sekolah. Jika ditemukan pelanggaran terhadap imbauan tersebut, maka sanksi administratif bisa dikenakan, dengan tetap mengacu pada prinsip keadilan dan kebijaksanaan.

“Kami punya aturan, sanksi tentu akan disesuaikan dengan tingkat pelanggaran. Mulai dari ringan, sedang, sampai berat. Tujuannya agar semua pihak patuh dalam menjalankan pelayanan publik yang ramah dan adil,” pungkasnya. (wdy)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |