Oleh An’Nisa Khoirun Nur Mulyono
Imam Tri Wahyudi, yang akrab disapa Imam atau Tri, adalah seorang calon dosen ASN di Sekolah Vokasi IPB, Program Studi Teknologi dan Manajemen Perikanan.
Lahir di Kebumen, Jawa Tengah, pada 8 September 1996, Imam telah menempuh perjalanan hidup yang penuh dedikasi, kerja keras, dan semangat untuk terus belajar, yang akhirnya membawanya hingga ke posisinya saat ini.
Sejak kecil, Imam tumbuh di lingkungan yang sangat menghargai pendidikan. Perjalanan akademiknya dimulai dari SD Negeri 2 Tamanwinangun, kemudian dilanjutkan ke SMP Negeri 5 Kebumen, dan akhirnya menamatkan pendidikan menengah di SMA Negeri 2 Kebumen.
Setelah lulus SMA, Imam memutuskan untuk merantau ke Bogor dan bergabung dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2014 sebagai mahasiswa jurusan Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya. Berkat dedikasi dan ketekunannya, ia berhasil menyelesaikan studi S1 dalam waktu empat setengah tahun dan lulus pada akhir tahun 2018.
Perjalanan Karier dan Studi Lanjut
Setelah meraih gelar sarjana, Imam sempat bekerja di industri perikanan sebagai pegawai di hatchery udang PT Suri Tani Pemuka (STP) di kawasan Anyer, Kabupaten Serang, Banten.
Namun, setelah enam bulan bekerja dan menyelesaikan satu periode kontrak, ia memilih untuk mengundurkan diri. Kesempatan emas datang ketika ia mendapatkan beasiswa dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
Imam kembali ke IPB untuk menempuh pendidikan S2 di bidang Aquaculture pada tahun 2019. Uniknya, program beasiswa yang ia ikuti memungkinkan percepatan dari jenjang magister langsung ke doktoral.
Alhasil, sebelum menyelesaikan S2, ia telah terdaftar sebagai mahasiswa S3 sejak tahun 2020. Perjalanan akademiknya berujung pada kelulusan S2 di tahun 2023 dan S3 pada awal Januari 2024.
Motivasi Menjadi Akademisi
Ketertarikan Imam terhadap dunia akademik bukanlah hal yang muncul secara tiba-tiba. Sejak kecil, ia telah menunjukkan kecintaan pada pendidikan, pengajaran, serta kegiatan ilmiah.
Awalnya, ia memiliki minat di bidang seni lukis, gambar, serta perhitungan matematika dan fisika. Meskipun sempat bercita-cita menjadi arsitek, ia akhirnya memilih bidang perikanan atas saran keluarga serta dorongan dari seorang guru fisika yang menginspirasinya.
Guru tersebut mengatakan, “Selama manusia masih makan, bidang pangan seperti pertanian dan perikanan akan selalu dibutuhkan.”
Walaupun sempat meragukan pilihannya karena jurusan Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya bukanlah bidang yang populer di daerah asalnya, Kebumen, Imam akhirnya yakin dengan keputusannya.
Salah satu inspirasi terbesar lainnya dalam perjalanan akademiknya adalah buku Campbell Biology, yang memperkenalkannya pada cara ilmiah yang lebih menarik melalui ilustrasi yang mudah dipahami.
Ia pun bercita-cita untuk membuat buku serupa di bidang perikanan, agar ilmu yang kompleks dapat tersampaikan dengan lebih sederhana dan menarik.
Halaman: 1 2