Wakil Wali Kota: SDGs Jadi Kompas Pembangunan Sukabumi

3 hours ago 2

SUKABUMI — Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, menegaskan bahwa pembangunan berkelanjutan merupakan kebutuhan mendesak bagi Kota Sukabumi yang tengah menghadapi dinamika pertumbuhan pesat dan tantangan urbanisasi. Hal tersebut disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang digelar Bappeda Kota Sukabumi, Rabu (3/12).

Menurut Bobby, pembangunan kota tidak hanya tentang memacu pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan kualitas hidup masyarakat, kelestarian lingkungan, serta tata kelola pemerintahan yang efektif. “SDGs menjadi kompas pembangunan Kota Sukabumi,” ujarnya.

Dalam laporan pembuka, Nenden dari Bidang PPM Bappeda menekankan bahwa pembangunan berkelanjutan merupakan agenda global yang menuntut keseriusan seluruh pemangku kepentingan. Ia kembali memaparkan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), mulai dari pengentasan kemiskinan, pendidikan berkualitas, kesehatan, hingga kemitraan global sebagai acuan pembangunan di tingkat kota.

Rapat koordinasi ini digelar untuk mengevaluasi capaian program, memperkuat koordinasi lintas sektor, serta merumuskan strategi percepatan pencapaian SDGs. Peserta yang hadir terdiri dari berbagai unsur, seperti perangkat daerah, kepolisian, Kemenag, BPS, UMMI, PDAM, RSUD, Apindo, KCD V, BPJS, hingga perwakilan ekonomi kreatif.

Dalam arahannya, Bobby Maulana turut menyoroti sejumlah capaian pembangunan, termasuk peresmian gapura batas kota sebagai bagian dari upaya meningkatkan kemandirian daerah. Ia menegaskan pentingnya memperkuat pendapatan asli daerah (PAD) sebagai fondasi pembangunan berkelanjutan. Peningkatan investasi, katanya, harus dibarengi dengan kemudahan perizinan agar berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan penurunan angka pengangguran.

“Kerja sama adalah kunci. LPE nasional harus mencapai 8%, dan Kota Sukabumi tentu harus berkontribusi,” ujarnya.

Wakil wali kota juga memaparkan berbagai langkah Kota Sukabumi dalam memperkuat pencapaian SDGs selama beberapa tahun terakhir, mulai dari peningkatan layanan dasar, penguatan sektor kesehatan dan pendidikan, inovasi layanan publik, hingga program pembangunan berbasis partisipasi masyarakat.

Meski begitu, Bobby mengakui masih ada sejumlah target yang memerlukan percepatan. Untuk itu, ia mendorong evaluasi berbasis data, penguatan sinergi lintas lembaga, inovasi digitalisasi, serta peningkatan peran aktif masyarakat dalam berbagai program pembangunan. Ia menegaskan bahwa tahun 2025 merupakan fase penting menuju target global SDGs pada 2030.

“Kota ini harus tumbuh tanpa ada warga yang tertinggal,” tegasnya.

Di penghujung pertemuan, Bobby Maulana mengajak seluruh pemangku kepentingan—pemerintah daerah, lembaga vertikal, akademisi, dunia usaha, media, komunitas, hingga masyarakat—untuk memperkuat kolaborasi.

“Mari bekerja bersama, bergerak bersama, dan berkomitmen bersama demi mewujudkan Kota Sukabumi yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan,” pungkasnya. (Bam/*)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |