SUKABUMI – Dinas Arsip dan Perpustakaan (Diarpus) Kabupaten Sukabumi menunjukkan kontribusi signifikan dalam proses revalidasi Ciletuh–Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp) yang belum lama ini dinilai langsung oleh tim evaluator dari UNESCO Global Geopark (UGGp).
Kegiatan yang diawali di Pendopo Sukabumi ini menjadi bagian penting dari penilaian kelayakan CPUGGp untuk mempertahankan statusnya sebagai bagian dari jejaring geopark dunia. Evaluator dari Tiongkok dan Slovenia hadir untuk meninjau langsung perkembangan kawasan serta mengevaluasi implementasi rekomendasi dari revalidasi sebelumnya.
Salah satu titik fokus dalam kunjungan ini adalah Pusat Informasi Geologi (PIG) di Palabuhanratu, yang dikelola langsung oleh Diarpus Kabupaten Sukabumi. PIG telah diintegrasikan dengan konsep perpustakaan wisata edukatif, menjadikannya pusat literasi berbasis geowisata yang unik dan inovatif.
“Selama dua bulan penuh kami menyiapkan seluruh elemen pendukung revalidasi ini. Mulai dari kebersihan, penyambutan tamu, hingga penyusunan materi presentasi. Semua kami lakukan dengan penuh komitmen untuk menunjukkan kesiapan daerah,” ujar Yana, Kepala Bidang Perpustakaan Diarpus Kabupaten Sukabumi, yang juga menjadi penanggung jawab PIG, Minggu (06/07).
Kedatangan tim evaluator disambut hangat oleh jajaran Diarpus. Sebagai bentuk kearifan lokal, para tamu disuguhi makanan tradisional khas Sukabumi seperti combro, enye, dan minuman sari buah pala—yang mendapat respons positif dari para evaluator.
Kunjungan dilanjutkan ke Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA), ruang literasi anak yang dilengkapi alat peraga edukatif. Bertepatan dengan itu, tengah berlangsung program inovatif “Tandem Baper” (Tinggalkan Android dalam Empat Jam Bareng Perpustakaan), yang bertujuan menumbuhkan budaya baca di kalangan anak-anak di era digital.
“Ini menjadi momen yang sangat pas. Evaluator bisa menyaksikan langsung bagaimana literasi ditanamkan kepada generasi muda dengan pendekatan kreatif,” tambah Yana.
Di ruang utama PIG, Diarpus memaparkan berbagai informasi strategis, mulai dari kondisi geologi Sukabumi, proses terbentuknya kawasan Ciletuh–Palabuhanratu, hingga kekayaan budaya dan keanekaragaman hayati yang menjadi ciri khas geopark.
Kunjungan ditutup di ruang audio visual dan ruang baca, tempat para evaluator menyaksikan dokumentasi keindahan alam CPUGGp dalam bentuk video naratif dan koleksi pustaka tematik.
Dalam sesi diskusi, Yana memaparkan visi pengembangan PIG ke depan. Diarpus tengah merancang konsep GLAM (Gallery, Library, Archive, and Museum) sebagai inovasi lanjutan untuk memperkaya konten edukatif sekaligus memperkuat daya tarik wisata literasi.
Halaman: 1 2