Mengapa Paus Baru Memilih Nama Leo XIV? Ini Makna dan Sejarahnya

12 hours ago 4

Fimela.com, Jakarta Baru-baru ini Kardinal Robert Francis Prevost telah resmi diumumkan sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik dan memilih nama Paus Leo XIV sebagai nama kepausannya. Meskipun tidak ada aturan tertulis yang mengharuskan paus mengganti nama, tradisi ini telah lama dilakukan untuk mencerminkan makna spiritual, arah, dan visi kepemimpinan seorang paus.

Nama yang dipilih seorang paus bukan sekadar nama semata, melainkan juga menyimpan simbol dan harapan besar. Seperti yang disampaikan oleh Dennis Doyle, yang dikutip dari laman CBS News, seorang teolog dan profesor emeritus studi agama di Universitas Dayton, “Nama yang dipilih paus baru akan ‘menunjukkan semangat, arah, dan visi tertentu dari paus baru.’” Maka tak heran jika setiap nama yang dipilih mengandung pesan mendalam tentang arah masa depan Gereja Katolik.

Makna Nama Leo dalam Sejarah Kepausan

Nama Leo sebelumnya telah digunakan oleh 13 paus lain. Di antara mereka, Paus Leo I atau yang dikenal sebagai Leo yang Agung, merupakan figur yang sangat dihormati karena berhasil menghentikan serangan Attila the Hun ke Roma dan dikenal sebagai reformis teologis.

Seperti yang dijelaskan kontributor CBS News, Candida Moss, “Nama Leo mengingatkan kita pada Paus Leo yang Agung,” dan ia juga menambahkan bahwa Paus Leo I adalah “seorang reformis intelektual dan teologis yang hebat.”

Paus Leo XIV juga mengikuti jejak Paus Leo XIII yang pernah memimpin pada akhir abad ke-19 dan dikenal karena ensiklik sosial Rerum Novarum yang membahas hak-hak buruh dan keadilan sosial.

Menurut Doyle, ini bisa menjadi sinyal bahwa Paus Leo XIV akan memperkuat ajaran sosial Katolik untuk merespons tantangan dunia modern. “Mungkin ajaran sosial Katolik, jika ditanggapi dengan serius, dapat menjadi sesuatu yang membantu mengatasi polarisasi,” ujarnya.

Mengikuti Jejak Paus-Paus Sebelumnya

Tidak semua paus dalam sejarah telah mengubah namanya. Dari 266 paus sebelum Paus Leo XIV, 129 telah memilih nama baru, menurut Vatican News.

Pemilihan nama dalam tradisi kepausan memang seringkali menjadi simbol dari kelanjutan nilai atau semangat para pendahulu.

Bahkan, Paus Fransiskus pun memilih nama dari Santo Fransiskus dari Assisi, yang mencerminkan semangat kesederhanaan dan pelayanan bagi kaum miskin.

Memilih nama seperti Leo, John, atau Benedict bukan hanya bentuk penghormatan terhadap sejarah, tetapi juga menyampaikan pesan arah kepemimpinan kepada umat.

Nama-nama yang paling sering digunakan oleh paus adalah:

  • John: 23 kali
  • Benedict: 16 kali
  • Gregory: 16 kali
  • Clement: 14 kali
  • Leo: 14 kali
  • Innocent: 13 kali
  • Pius: 12 kali

Seperti halnya nama Leo, "mungkin ada lebih dari satu referensi dalam nama yang dipilih paus," jelas Doyle.

Paus Benediktus XVI memberi penghormatan kepada Benediktus XV, yang memimpin gereja selama Perang Dunia I, tetapi juga kepada St. Benediktus dari Nursia, yang mendirikan Ordo Benediktin dan memengaruhi penyebaran agama Kristen di seluruh Eropa.

Nama John, yang paling populer, dapat merujuk kembali ke Injil Yohanes, yang merupakan salah satu "injil yang paling dicintai," kata Doyle. Itu juga dapat merujuk kepada St. Yohanes Pembaptis, nabi yang membaptis Yesus.

Dengan memilih nama Leo XIV, Paus baru yang terpilih ini tampaknya ingin melanjutkan warisan kepemimpinan yang kuat, berpihak pada keadilan sosial, dan menghadirkan pembaruan ajaran sesuai tantangan zaman.

***

- Because every female is FIMELA

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Information | Sukabumi |