Meta Perketat Keamanan Digital Remaja di Bawah 18 Tahun dengan Fitur Baru dan Pemberdayaan Orang Tua Lewat Program Literasi Digital

2 days ago 15

Fimela.com, Jakarta Penggunaan media sosial di kalangan remaja terus meningkat, seiring dengan tantangan baru yang muncul di dunia digital. Mulai dari paparan konten tidak layak hingga risiko komunikasi dengan orang asing, berbagai aspek ini mendorong pentingnya perlindungan ekstra bagi pengguna di bawah umur.

Menanggapi hal ini, Meta mengumumkan pembaruan sistem keamanan untuk remaja di Instagram. Kini, pengguna di bawah 16 tahun tidak bisa melakukan siaran langsung atau menonaktifkan filter konten eksplisit tanpa izin orang tua. Selain itu, fitur Akun Remaja juga diperluas ke Facebook dan Messenger demi menciptakan pengalaman online yang lebih aman.

Tak hanya lewat fitur, Meta juga meluncurkan program edukatif Cerdas Digital 2025 bersama komunitas Keluarga Kita. Program ini bertujuan untuk membekali orang tua dengan pemahaman dan keterampilan mendampingi anak berinternet secara sehat dan bertanggung jawab.

1. Aturan Baru Akun Remaja di Instagram: Kontrol Orang Tua Diperketat

Meta mengumumkan penyesuaian kebijakan terkait penggunaan fitur tertentu di Instagram bagi remaja. Kini, pengguna berusia di bawah 16 tahun tidak dapat melakukan siaran langsung (Live) tanpa terlebih dahulu memperoleh izin dari orang tua atau wali.

Selain itu, mereka juga tidak bisa menonaktifkan filter otomatis untuk gambar eksplisit di Direct Message (DM) tanpa persetujuan yang sama. Kebijakan ini diterapkan untuk memperkuat pengawasan terhadap konten yang dapat diakses atau dibagikan oleh remaja.

Fitur Akun Remaja sendiri pertama kali diperkenalkan pada 2024 dan dirancang untuk membatasi jenis interaksi yang dapat dilakukan oleh pengguna muda. Pengaturan default mencakup pembatasan siapa yang dapat mengirim pesan kepada remaja, konten yang muncul di akun mereka, serta durasi penggunaan aplikasi.

Menurut data Meta, sekitar 97% remaja berusia 13 hingga 15 tahun mempertahankan pengaturan default ini, yang menunjukkan tingginya tingkat adopsi terhadap sistem pengamanan tersebut.

2. Facebook dan Messenger Kini Terapkan Sistem Perlindungan yang Sama

Sejalan dengan keberhasilan fitur Akun Remaja di Instagram, Meta memperluas penerapannya ke dua platform lain miliknya: Facebook dan Messenger. Fitur ini telah mulai diluncurkan secara bertahap sejak akhir 2024, termasuk di Indonesia.

Tujuannya tetap sama, yakni menciptakan pengalaman yang aman dan privat bagi pengguna remaja lintas platform.

Dengan kehadiran fitur ini di Facebook dan Messenger, para pengguna remaja akan menerima pembatasan serupa seperti di Instagram. Sistem akan secara otomatis mengaktifkan pengaturan yang mencegah komunikasi dari orang asing dan membatasi konten yang dapat mereka lihat.

Selain itu, waktu penggunaan juga dapat diatur dan dimonitor oleh orang tua, sehingga remaja tidak menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar.

Najelaa Shihab, Pendidik & Pendiri Keluarga Kita, menekankan pentingnya kolaborasi antara orang tua, pemangku kepentingan, dan perusahaan untuk melindungi remaja di dunia digital. Menurutnya, keluarga perlu memperkuat hubungan dan menumbuhkan disiplin agar dapat mendampingi perjalanan digital remaja dengan efektif.

Ia mengapresiasi inisiatif Meta, termasuk fitur Akun Remaja Instagram, sebagai bentuk dukungan bagi keluarga dan pemberdayaan ekosistem digital.

3. Program Cerdas Digital 2025: Literasi Digital bagi Orang Tua

Meta menyadari bahwa perlindungan remaja di ruang digital tidak cukup hanya mengandalkan teknologi. Oleh karena itu, Meta menggandeng Keluarga Kita, komunitas orang tua yang didirikan oleh Najelaa Shihab untuk meluncurkan program edukasi 'Cerdas Digital 2025'.

Program ini dirancang untuk mendampingi para orang tua agar lebih memahami cara mendukung anak dalam menggunakan media sosial secara bijak dan aman.

Melalui 'Cerdas Digital 2025', Meta menyelenggarakan lokakarya interaktif yang memberikan panduan praktis tentang pengaturan keamanan, privasi, serta cara berdialog dengan anak tentang kebiasaan digital mereka. Lokakarya perdana diselenggarakan di Jakarta dan akan dilanjutkan ke berbagai wilayah lain di Indonesia.

Materi pelatihan mencakup bagaimana orang tua dapat menggunakan fitur Akun Remaja serta membangun kebiasaan digital yang sehat di rumah.

Menurut Antigone Davis, selaku Global Head of Safety Meta, pendekatan ini penting agar orang tua dapat berperan aktif dalam memberikan pendampingan dan bimbingan kepada anak-anak mereka. “Ketika anak-anak dan remaja menjelajahi dunia digital, penting bagi kita untuk membantu mereka tetap aman. Dan penting pula untuk mendampingi orang tua dan wali agar mereka dapat memberikan bimbingan dan pengawasan,” ujarnya.

Penulis: Rianti Fitri Wulandari

#UnlockingTheLimitless

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Rianti Fitri Wulandari

    Author

    Rianti Fitri Wulandari
  • Anisha Saktian Putri

    Editor

    Anisha Saktian Putri
Read Entire Article
Information | Sukabumi |