SUKABUMI – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Sukabumi kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan riset di bidang kesehatan. Pada Kamis (17/5/2025), STIKes Sukabumi menggelar kuliah pakar internasional dengan menghadirkan narasumber istimewa dari Malaysia, yakni Prof. Faridah Mohd Said dari Lincoln University Malaysia.
Kegiatan ini mengusung tema besar Expert Lecture on Advanced Course: “Mastery of Mixed Methods Research”, dan menjadi bagian dari implementasi nyata kerja sama antara STIKes Sukabumi dan Lincoln University Malaysia di bidang pendidikan dan penelitian.
Ketua STIKes Sukabumi, Iwan Permana menyampaikan bahwa kuliah pakar ini bukan hanya sebagai bentuk pelaksanaan dari nota kesepahaman kedua institusi, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam membekali mahasiswa dan dosen dengan wawasan global, khususnya dalam isu-isu terkini di dunia kesehatan.
“Tema yang dibawakan sangat relevan dengan tantangan kesehatan masyarakat global, yaitu mengenai bencana maternal dan pemanfaatan teknologi dalam menghadapi situasi tersebut. Ini merupakan isu yang krusial karena korban bencana sering kali adalah kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu bersalin, serta ibu dan balita,” jelas Iwan.
Dalam sesi kuliah, mahasiswa dari seluruh program studi mendapatkan materi seputar bencana maternal dan penerapan teknologi kesehatan dalam kondisi darurat. Sementara itu, para dosen STIKes Sukabumi mendapatkan pengetahuan mendalam tentang mixed methods research, sebuah pendekatan riset yang menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif, yang kini semakin penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan implementasi tridharma perguruan tinggi.
Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 350 mahasiswa dan seluruh dosen STIKes Sukabumi. Antusiasme peserta terlihat jelas sejak sesi dimulai, terutama saat Prof. Faridah membagikan pengalamannya dalam penelitian global, serta contoh implementasi nyata mixed methods dalam studi-studi kesehatan masyarakat.
Lebih lanjut, Iwan menegaskan bahwa kerja sama antara STIKes Sukabumi dan Lincoln University Malaysia menyimpan potensi besar, tidak hanya dalam bidang akademik dan riset, tetapi juga pada peluang lainnya seperti program pertukaran mahasiswa dan dosen, beasiswa studi, serta berbagai kegiatan internasional lainnya.
“Ke depan, kami berharap implementasi kerja sama ini bisa terus dilanjutkan secara rutin dan sistematis. Tidak hanya dalam bidang pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, tetapi juga dalam bentuk kegiatan lintas budaya seperti lomba seni, olahraga, budaya, hingga ajang ilmiah bersama,” tambahnya.
Menurutnya kuliah pakar ini menjadi momentum penting bagi civitas akademika STIKes Sukabumi untuk membuka cakrawala internasional dan memperkuat jejaring global. Dengan semangat kolaborasi, institusi ini terus bergerak untuk menjadi pusat unggulan dalam pendidikan dan riset kesehatan di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. (wdy)