Bukan Hanya Mengajar, Guru SD di Citamiang Kota Sukabumi Ini Juga Pintar Menulis Buku Panduan Kurikulum

1 day ago 14

SUKABUMI – Inovasi datang dari para guru SD di Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi. Lewat semangat kolaborasi dan semangat menjawab tantangan perubahan kurikulum, mereka berhasil menyusun sebuah buku panduan berjudul TP dan ATP Kurikulum Merdeka untuk jenjang kelas I hingga VI. Buku ini memuat Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) untuk seluruh mata pelajaran.

Buku ini merupakan hasil kolaborasi yang digagas oleh Kelompok Kerja Guru (KKG) Gemilang Kecamatan Citamiang dan didukung penuh oleh para Kepala Sekolah (K3S) di wilayah tersebut.

Buku yang diberi judul “TP dan ATP Kurikulum Merdeka Kelas I–VI” ini tidak hanya mencakup mata pelajaran inti seperti Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, dan IPAS, tetapi juga memuat penyusunan TP dan ATP untuk seluruh mata pelajaran lainnya. Uniknya, buku ini ditulis langsung oleh guru-guru praktisi di lapangan—yang memahami betul tantangan implementasi kurikulum baru.

Idris, selaku Koordinator Penulisan Buku, menjelaskan bahwa latar belakang pembuatan buku ini berawal dari keresahan sejumlah guru terhadap kesulitan dalam memahami serta menyusun TP dan ATP sesuai dengan Kurikulum Merdeka.

“Banyak masukan dari guru-guru di lapangan yang bingung bagaimana merespon Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini menuntut guru menyusun administrasi pembelajaran dengan lebih mandiri dan kontekstual, dan itu tidak mudah,” ungkap Idris.

Maka dari itu, KKG Gemilang bersama K3S berinisiatif menyatukan pemahaman di antara para guru. Tujuannya, agar seluruh guru di Kecamatan Citamiang memiliki referensi yang sama dan mampu menyusun TP dan ATP secara benar, terstruktur, dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran siswa.

Yang membuat buku ini berbeda dengan buku panduan lainnya adalah keaslian dan konteks lokalnya. Buku ini murni dibuat oleh guru-guru di Citamiang sendiri bukan oleh pihak luar. Karena itu, isinya jauh lebih relevan dengan kebutuhan dan kondisi riil yang dihadapi para guru di kelas.

“Buku ini lahir dari pengalaman langsung para guru. Karena dibuat oleh praktisi, maka pendekatannya kontekstual dan aplikatif,” jelas Idris.

Proses penyusunan buku ini tidak berlangsung dalam semalam. Terdapat empat tahap yang harus dilalui mulai dari pelatihan, penyusunan, penyuntingan, dan pencetakan. Di tahap awal, KKG Gemilang mengadakan pelatihan intensif tentang bagaimana menyusun TP dan ATP, menghadirkan narasumber ahli dan mentor.

Setelah pelatihan, guru-guru dibagi ke dalam kelompok berdasarkan kelas, lalu subdivisi sesuai mata pelajaran. Misalnya, guru kelas I dibagi lagi menjadi kelompok Bahasa Indonesia, Matematika, dan seterusnya. Setiap subkelompok bertugas menyusun TP dan ATP sesuai capaian pembelajaran (CP) masing-masing mata pelajaran.

Setelah penyusunan selesai, tim editor melakukan penyuntingan mulai dari bahasa, alur, hingga sistematika penulisan. Buku kemudian dicetak, lengkap dengan kata pengantar dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Sukabumi. Menyatukan puluhan guru dari berbagai latar belakang tentu bukan hal yang mudah. Idris menyebutkan, tantangan terbesar adalah menyatukan persepsi antara pelatih, narasumber, panitia, dan seluruh tim penulis agar berada dalam satu frekuensi visi.

Beruntung, tim memiliki sosok pemimpin yang kuat. Rustiana, Ketua KKG Kecamatan Citamiang, disebut Idris sebagai motor penggerak utama keberhasilan proyek ini. “Rustiana luar biasa dalam memanage tim. Dengan kecakapan beliau, program ini bisa berjalan lancar dari awal sampai akhir,” ujarnya.

Meski awalnya ditujukan bagi guru-guru SD di Kecamatan Citamiang, buku ini rupanya menarik perhatian dari luar wilayah. Sudah ada permintaan dari sekolah-sekolah di luar Citamiang, bahkan dari luar Kota Sukabumi. Buku ini dianggap sebagai suplemen pengetahuan yang berguna bagi guru dalam memahami dan menerapkan Kurikulum Merdeka.

“Buku ini boleh digunakan siapa saja, bukan hanya guru di Citamiang. Bahkan, bisa jadi tambahan pemasukan untuk teman-teman KKG jika semakin banyak sekolah yang memesan,” tambah Idris yang juga menjabat sebagai Kepala SDN Nanggeleng 1 Kota Sukabumi.

Salah satu guru yang terlibat dalam penulisan, Abdi Ghina Siti Nurani, membagikan pengalamannya. Ia mendapat tugas menyusun TP dan ATP mata pelajaran Seni Rupa untuk Fase A. Baginya, ini merupakan pengalaman pertama menulis buku setelah sebelumnya hanya pernah menulis puisi saat kuliah.

“Awalnya saya terlalu banyak berpikir tentang format dan alur, hingga khawatir apakah tulisan saya menarik. Tapi saya putuskan untuk mulai saja sedikit demi sedikit. Setelah nyaman, ternyata menulis itu menyenangkan dan membuat ketagihan,” ucapnya.

Harapannya, buku ini bisa menjadi rujukan utama guru-guru SD dalam menyusun TP dan ATP, khususnya di Kecamatan Citamiang. Lebih dari itu, buku ini juga diharapkan dapat menjadi koleksi wajib di perpustakaan sekolah dan menjadi contoh nyata kolaborasi guru dalam menciptakan produk pendidikan berkualitas.

“Buku ini adalah bukti bahwa guru tidak hanya sebagai pelaksana kurikulum, tetapi juga pencipta solusi. Kami berharap bisa terus berkarya dan menyebarkan manfaat lebih luas,” tutup Ghina.(wdy)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |