SUKABUMI — Pagi baru saja merekah di Kampung Cijeruk, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukaraja. Kabut tipis masih menggantung di antara pepohonan pinus, sementara suara mesin serut kayu mulai memecah keheningan. Dari balik bangunan sederhana bercat putih, aroma khas kayu pinus dan mahoni menyeruak, menandai dimulainya aktivitas di rumah produksi Queenra Winazar Homeliving.
Di dalamnya, puluhan tangan terampil bergerak serempak. Ada yang menghaluskan talenan, ada yang membentuk sodet, dan ada pula yang menyusun cobek kayu ke dalam rak-rak ekspor. Di sudut ruangan, Asep Mulyadi (40), CEO sekaligus generasi kedua penerus usaha, berdiri dengan senyum hangat, menyambut siapa pun yang datang dengan cerita panjang tentang kerja keras dan warisan keluarga.
“Dulu, Babeh (ayah red) memikul dagangan ke Jakarta. Jalan kaki, naik angkot, kadang nebeng truk,” kenangnya sambil menunjuk rak-rak penuh produk siap kirim.
“Sekarang, alhamdulillah, produk kami sudah sampai ke Malaysia, Thailand, dan Brunei.”jelasnya.
Perjalanan Queenra dimulai dari tanah yang sama, lebih dari tiga dekade lalu. Haji Amat Muhamad dan Hajah Tuti Suminar memulai dari nol berjualan sayuran dan barang pecah belah, lalu perlahan beralih ke peralatan dapur dari pengrajin lokal. Dari sana, benih mimpi ditanam, dan kini tumbuh menjadi pohon besar yang menaungi 90 karyawan dengan kapasitas produksi 60 ribu unit per bulan.
Asep Mulyadi (40), CEO, berdiri dengan memperlihatkan Hasil Karya
Produk Queenra kini tak hanya mengisi pasar tradisional, tapi juga rak-rak ritel modern seperti MR.DIY, Diamond, Yogya Toserba, hingga Carrefour. Di era digital, mereka pun aktif di e-commerce dan media sosial, menyasar generasi muda yang menggemari desain estetik dan nuansa natural.
Namun, jalan menuju pasar global tak selalu mulus. Tantangan datang dari proses business matching yang masih banyak dilakukan secara virtual.
“Sulit bagi buyer menilai kualitas produk hanya lewat layar,” ujar Asep.
Karena itu, Queenra rutin mengikuti pameran UMKM yang difasilitasi pemerintah dan BUMN, termasuk dukungan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang menjadi mitra penting dalam ekspansi mereka.
Dengan standar SNI ISO 90012015, sertifikasi SVLK, dan Phytosanitary, Queenra memastikan bahwa setiap produk yang dikirim ke luar negeri bukan hanya indah, tapi juga legal dan berkualitas. Pada September 2025, mereka mencatat tonggak penting 350.000 unit produk telah diekspor ke tiga negara ASEAN. Target berikutnya menembus lima benua dan meraih omzet Rp10 miliar per tahun.
Di tengah deru mesin dan tumpukan kayu, semangat itu terasa hidup. Queenra bukan sekadar bisnis keluarga ia adalah kisah tentang ketekunan, nilai-nilai warisan, dan keberanian untuk bermimpi besar. Di balik setiap talenan dan sodet yang dikirim ke luar negeri, tersimpan kisah seorang ayah yang memikul dagangan demi masa depan anak-anaknya dan kini, anak-anak itu membawa warisan itu ke panggung dunia.
“Bagi kami,” kata Asep, menatap rak-rak kayu yang siap dikirim ke negeri seberang, “ini bukan hanya soal kayu. Ini tentang harapan.”
Asep Mulyadi (40), CEO sekaligus generasi kedua penerus usaha. (Foto : Dok Queenra)
BRI dan Napas Panjang UMKM Indonesia
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali menegaskan komitmennya sebagai garda terdepan pemberdayaan UMKM sektor yang menyumbang lebih dari 99% pelaku usaha di Indonesia. “UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia, dan BRI tumbuh bersama mereka sejak awal berdiri,” ujar Zul Hendra, Pemimpin Cabang BRI Sukabumi, dalam sebuah wawancara eksklusif.
Filosofi BRI sederhana namun kuat memberdayakan, bukan sekadar membiayai. Prinsip ini diwujudkan melalui pendekatan menyeluruh dari pembiayaan, pelatihan, pendampingan, hingga membuka akses ke pasar digital dan ekspor.
Mentri Perdagangan Budi Santoso mengunjungi UMKM dapur kayu CV Karya Winazar (Dok: Queenra Winazar Homeliving)
BRI menghadirkan berbagai program unggulan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah 6% per tahun, BRIncubator untuk akselerasi bisnis, QRIS UMI yang membebaskan biaya transaksi digital, hingga Pengusaha Muda BRILiaN yang membentuk generasi wirausaha baru.
“Bukan hanya modal, kami juga berikan ilmu dan jaringan pasar,” jelas Zul. Indikator keberhasilan UMKM binaan BRI terlihat dari peningkatan omzet, aset, adopsi teknologi, dan ekspansi ke pasar nasional maupun internasional.
Pendampingan Terintegrasi
Di tingkat cabang, BRI menjadi mitra langsung pelaku UMKM. Mereka melakukan kurasi, pelatihan literasi keuangan, pemasaran digital, hingga hukum bisnis. Skema pembiayaan pun inklusif dari KUR Mikro hingga Rp50 juta, hingga KUR Kecil sampai Rp500 juta tanpa agunan tambahan.
Salah satu kisah sukses datang dari peserta Pengusaha Muda BRILiaN yang berhasil menembus pasar ekspor setelah mengikuti pelatihan intensif selama 15 minggu. Namun, BRI tak menutup mata terhadap tantangan terutama rendahnya literasi digital dan keuangan. Untuk itu, edukasi dan onboarding digital terus digencarkan melalui AgenBRILink dan pelatihan daring.
Foto : Handi Salam
Ke depan, BRI menargetkan UMKM Indonesia menjadi pemain utama dalam ekonomi digital dan global. Di tingkat lokal, fokus diarahkan pada perluasan jangkauan pembinaan dan penguatan ekosistem usaha.
“Jangan takut bermimpi besar,” pesan Zul. “BRI siap mendampingi Anda naik kelas, asal Anda mau belajar dan terus berkembang.”pungkasnya.
Di tengah geliat pasar dan semangat para pelaku usaha, satu hal menjadi jelas UMKM bukan sekadar roda ekonomi, tapi denyut nadi bangsa. Dan BRI, dengan segala daya dan upayanya, terus menjadi penggerak di balik layar, memastikan setiap mimpi kecil punya peluang untuk tumbuh besar.(hnd)




























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5304440/original/011493200_1754271410-emas_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4692327/original/076878600_1703038223-Ilustrasi_ibu_dan_anak_laki-lakinya.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/957870/original/076978800_1439802056-jokowi-3.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4078820/original/073317100_1656988242-pexels-j__shoots-4277.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3239343/original/059385600_1600230916-photo-1566004100631-35d015d6a491.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5253791/original/032620300_1750061407-baby-boy-striped-shirt-is-sleeping-bed.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3176662/original/077389200_1594444330-Photo_by_Juan_Encalada_on_Unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4855115/original/075891600_1717661103-Ilustrasi_bayi_perempuan.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4652526/original/011842300_1700205368-Ilustrasi_bayi_laki-laki.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4612735/original/020424700_1697457852-vitaliy-zalishchyker-tQCFYZ1bLJE-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4127832/original/025254300_1660804798-Halte_Gelora_Bung_Karno_Beroperasi_Kembali-Herman_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3502003/original/013722800_1625541140-gustavo-cultivo-fzUEvgttIRI-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3041809/original/072531900_1580884458-schengen-visa-greece.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5165524/original/089051900_1742184259-31b2e2886c2436118ff9f2661d63837b.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2899146/original/034869900_1567402516-nathan-dumlao-Y3AqmbmtLQI-unsplash.jpg)