Datangi Sukabumi, Kepala BNPB: Fokus Kami Kembalikan Kehidupan Masyarakat

16 hours ago 4

SUKABUMI – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melakukan tinjauan pembangunan rumah hunian tetap bagi warga yang terdampak bencana pergerakan tanah di Desa Wanajaya, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.

Tinjauan tersebut, kata Letjen TNI Suharyanto merupakan respons terhadap arahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming.

Dalam kunjungannya, Letjen TNI Suharyanto didampingi Wakil Bupati Sukabumi dan Kalak Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dari 19 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.

Letjen TNI Suharyanto menjelaskan bahwa Kabupaten Sukabumi kini memasuki tahap transisi dari tanggap darurat. Sebelumnya, daerah kabupaten Sukabumi mengalami bencana banjir dan tanah longsor akibat cuaca ekstrem pada Rabu, 4 Desember 2024 lalu.

 “Setelah sebulan menjalani tanggap darurat, saat ini kami beralih ke tahap transisi. Fokus utama kami adalah mengembalikan kehidupan masyarakat, terutama membangun kembali rumah-rumah yang rusak,” ujar Suharyanto.

Dijelaskan Suharyanto, hasil evaluasi menunjukkan bahwa sekitar 400 unit rumah mengalami kerusakan berat, sementara total kerusakan termasuk sedang dan ringan yang mencapai hampir 9.000 rumah, dan data tersebut masih bisa bertambah, dan berkurang tergantung pada penilaian pemerintah daerah.

Suharyanto juga mengungkapkan bahwa pembangunan rumah contoh di Sukabumi, yang dibangun dengan anggaran 60 juta rupiah, menjadi acuan untuk 19 kabupaten dan kota lainnya yang ikut bersamanya dalam tinjuan.

 “Rumah ini dibuat di Kabupaten Sukabumi agar daerah lain dapat melihat dan mencontoh desain serta pembangunannya. Kami ingin memastikan masyarakat yang berhak segera mendapatkan rumah pengganti,” tambahnya.

Suharyanto menegaskan bahwa ini adalah bukti keseriusan pemerintah dalam mempercepat bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak bencana.

 “Kalau kita pikir bencana di kabupaten Sukabumi itu bulan Desember 2024, tapi sekarang di awal tahun kalau sudah cepat kita bisa bantu,” paparnya.

Mengenai proses evaluasi kerusakan, Suharyanto menjelaskan bahwa saat ini sedang dilakukan verifikasi untuk menentukan rumah-rumah yang akan mendapatkan bantuan. Ia juga mengingatkan bahwa meskipun ada kriteria tertentu untuk kerusakan, semua masyarakat yang terdampak akan tetap mendapatkan bantuan melalui mekanisme lain.

Halaman: 1 2

Read Entire Article
Information | Sukabumi |