Sempat Viral,  Jembatan yang Dibangun di Simpenan Sukabumi Kembali Hanyut Terbawa Banjir

1 day ago 5

SIMPENAN — Setelah sempat viral, jembatan Cikanara, yang berlokasi di kampung Cikadaka, Desa Cidadap Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi hanyut setelah diterjang banjir bandang yang terjadi, Rabu, Desember 2024 lalu.

Jembatan dengan panjang 100 meter merupakan impian dan kebanggaan masyarakat yang menghubungkan tiga kampung yakni Cikadaka, Naringgul dan Sawah Bera yang sebelumnya diresmikan pada 21 September 2024 lalu setelah dilakukan pembangunan oleh relawan Sehati Gerak Bersama kini hilang dan hanya menyisakan sedikit puing puing rangka jembatan.

Ruyatman kasi pelayanan desa Cidadap mengatakan, peristiwa hanyutnya jembatan Cikanara terjadi Rabu, (4/12/2024) sekitar pukul 11.00 Wib sesaat terjadi hujan deras yang telah mengguyur sejak Senin, (2/12/2024), dimana kondisi air sungai cukup deras sehingga menggerus pondasi bersama dengan badan jembatan.

 “Tergerus air, biasanya air sungai tidak meluap sampai begitu, Saya sendiri tinggal disini sudah lebih dari 20 tahun, tidak pernah melihat banjir seperti kemarin besar,” ungkapnya. Selasa, (7/1/2025).

 “Ini qodarullah musibah dari allah, banjir kemarin jembatan yang di idam idamkan warga hanyut, agak sedih juga melihat jembatan yang dibangun sehati gerak bersama kemarin hanyut pada 4 Desember 2024 itu,” imbuhnya.

Dijelaskan Ruyatman, saat ini kondisi jembatan sebagai alat penyeberangan anak sekolah dan warga yang hendak ke kebun dan sawah kembali ke seperti semula, yang akan melintas terpaksa kembali turun ke sungai .

 “Bahkan tadi pagi, saya gak sempat dokumentasikan, anak anak menyebrang digendong sama orang tuanya, bahkan petani juga waktu banjir waktu ke sawah airnya masih tinggi tidak jadi berangkat di rumah saja,” jelasnya.

 “Jadi dulu sebelum dibangun kondisi anak sekolah menyebrang digendong, bahkan pakai ban bekas, sekarang, kemarin bahkan tadi digendong lagi sama orang tuanya,” ucapnya.

Sementara menurut Abah Sidin (74) warga Cikadaka menambahkan sempat mengaku senang setelah jembatan Cikanara terbangun bahkan sempat merasakan melintas sebanyak dua kali hendak ke sawah yang ada di kampung Cikananga.

 “Ngerasain nyebrang dua kali, pokoknya setelah kejadian ini, tiga hari warga tidak bisa menyebrangi, air cukup besar arus nya kuat,” timpalnya.

Kembali ditegaskan abah Sidin, sungai Cidadap pernah mengalami banjir namun tidak sebesar saat 4 Desember 2024 lalu, dan tidak merusak area sawah dan juga kebun warga, serta tidak membawa material pepohonan.

 “Kemarin memang banjirnya besar, abah aja ngungsi tiga hari ke rumah saudara diatas, yang bikin khawatir pokoknya pas kejadian itu panik lah warga, suara gemuruh, suara kayu patah dan suara  gemuruh besar itu pas jembatan patah dan tergerus derasnya arus sungai Cidadap ini,” paparnya.

Masih kata abah Sidin,  kondisi saat ini pasca banjir bandang nyaris semua badan jembatan habis terbawa banjir dan menyisakan seling seling dari materialnya, kayu kayu dan juga besi besi alasnya hanyut.

 “Korban jiwa dan korban luka gak ada, hanya mungkin warga disini gak bisa nyebrang kesana mau ke sawah, sekolah, terpaksa nyebrang juga turun ke sungai, sekarang mah airnya agak kecil,” tuturnya.

Halaman: 1 2

Read Entire Article
Information | Sukabumi |