SUKABUMI— Kecamatan Cibeureum menjadi pelopor dalam pelaksanaan program makanan bergizi gratis untuk anak-anak sekolah dasar (SD) di Kota Sukabumi. Program yang dilaksanakan serentak di seluruh kabupaten/kota di Indonesia ini bertujuan meningkatkan gizi anak dan mencegah stunting sejak dini, dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, Badan Gizi Nasional (BGN), dan Dinas Kesehatan.
Penjabat (Pj) Walikota Sukabumi, Kusmana Hartadji, bersama unsur Forkopimda Kota Sukabumi, memantau langsung pelaksanaan program ini. Kegiatan dimulai dengan kunjungan ke dapur makanan bergizi gratis yang berlokasi di Resto Rinjani, Kecamatan Cibeureum, dilanjutkan dengan distribusi makanan bergizi ke beberapa sekolah, termasuk SDN Loasari, Senin (6/1/2025).
Kegiatan ini merupakan langkah konkret pemerintah daerah dalam mendukung program nasional peningkatan gizi masyarakat, khususnya anak-anak usia sekolah. Kegiatan dimulai dengan inspeksi dapur penyedia makanan bergizi gratis di Resto Rinjani, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi.
Setelah memastikan proses pengolahan makanan sesuai standar, Kusmana melanjutkan pemantauan ke SDN Loasari untuk melihat langsung distribusi makanan bergizi kepada para siswa.
“Kami memonitor penyaluran makanan bergizi gratis bagi anak-anak, dimulai dari siswa SD terlebih dahulu,” ujar Kusmana.
Adapun menurut Kusmana Kecamatan Cibeureum dipilih sebagai lokasi pertama pelaksanaan program karena tingginya angka stunting di wilayah tersebut. Berdasarkan data, program tahap awal ini telah menyasar 1.686 siswa dari empat sekolah dasar, yaitu SDN Loasari, SDN Cibungur, SDIT Al Amin, dan SDN Rancakadu.
Program ini, yang merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto, akan diperluas secara bertahap ke jenjang SMP dan SMA. Bahkan, program ini juga dirancang untuk mendukung gizi ibu hamil dan menekan angka stunting di masyarakat.
Selain memenuhi kebutuhan gizi, lanjut Kusmana program ini juga bertujuan mengedukasi anak-anak tentang pentingnya pola makan sehat, termasuk konsumsi sayuran. Meski beberapa siswa awalnya kurang menyukai sayuran, pembiasaan ini diharapkan membawa perubahan positif pada kebiasaan makan mereka.
Program ini merupakan langkah nyata dalam menciptakan generasi yang sehat dan cerdas melalui gizi seimbang. Makanan yang disediakan akan terus dievaluasi agar sesuai dengan kebutuhan anak-anak,” ujar Kusmana.
Dengan sinergi berbagai pihak, Kota Sukabumi berharap program ini tidak hanya membantu menekan angka stunting tetapi juga menjadi model untuk daerah lain di Indonesia. “Ini adalah langkah awal yang penting. Ke depan, kita ingin melihat semua anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan siap menghadapi masa depan,” terangnya.
Halaman: 1 2