SUKABUMI – Dalam semangat kebersamaan dan ukhuwah pasca Idulfitri, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Sukabumi menggelar pelantikan pengurus baru masa bakti 2025–2030 yang dirangkaikan dengan acara Halalbihalal, Rabu (23/4/2025) di Gedung PGRI Kota Sukabumi.
Mengusung tema “Merajut Ukhuwah dan Saling Memaafkan Wujudkan Guru Tangguh Menuju Indonesia Emas,” kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat peran guru sebagai garda terdepan dalam pembangunan bangsa.
Acara dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki, Ketua TP PKK Kota Sukabumi Ranty Rachmatilah, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi Punjul Saepul Hayat.
Dalam sambutannya, Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki menyampaikan pesan yang menyentuh hati tentang pentingnya peran guru dalam perjalanan hidup dan kepemimpinannya.
“Bagi saya, guru adalah segalanya. Saya lahir dari dunia pendidikan. Karena kecintaan saya terhadap guru, saya mendirikan yayasan yang kini membawahi 21 lembaga pendidikan di berbagai daerah,” ungkapnya kepada Radar Sukabumi dengan penuh semangat.
Ayep Zaki menekankan bahwa gaya kepemimpinannya sebagai kepala daerah juga dipengaruhi oleh nilai-nilai pendidikan.
“Saya membangun satu ekosistem pemerintahan berbasis pendidikan. Saya yakin pendidikan adalah ruh pembangunan. Maka, seluruh SKPD saya arahkan untuk menggunakan pendekatan edukatif. Alhamdulillah, sampai hari ini belum ada yang menyimpang,” tegasnya.
Dengan penuh optimisme, ia mencanangkan Kota Sukabumi Emas yang akan dideklarasikan pada 1 April 2029, dengan pendidikan sebagai pilar utamanya.
“Kunci utamanya adalah pendidikan. Indeks pembangunan manusia di kota ini harus jadi yang terbaik dan pusatnya adalah guru, ruhnya adalah PGRI,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.
Ayep Zaki pun mengajak seluruh guru dan masyarakat untuk terus mempererat sinergi dan saling mendoakan demi kemajuan bersama. “Mari kita mohon doa kepada Allah SWT, agar kota kita diberikan keberkahan dan dijauhkan dari keburukan,”ucapnya.
Dalam pelantikan tersebut, Roni Abdurahman resmi dikukuhkan sebagai Ketua PGRI Kota Sukabumi masa bakti 2025–2030. Dalam sambutannya, Roni menyoroti pentingnya PGRI sebagai wadah perjuangan bagi kesejahteraan guru, khususnya para guru honorer.
“Masih banyak guru honorer di Kota Sukabumi yang gajinya hanya Rp300.000–Rp400.000 per bulan. Ini adalah realita yang harus kita ubah,” ujarnya.
PGRI, menurutnya, akan menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan hak-hak guru. “Kami sudah melakukan konsolidasi dengan pemerintah daerah, dan Alhamdulillah disambut dengan sangat baik. Insya Allah, akan ada langkah konkret untuk meningkatkan kesejahteraan guru honorer,” jelas Roni.
Saat ini, tercatat sekitar 300 guru honorer di Kota Sukabumi pada jenjang SD dan SMP, serta lebih dari 2.000 anggota PGRI secara keseluruhan, dengan 1.600 di antaranya aktif. Roni menegaskan komitmennya untuk menjadikan PGRI sebagai organisasi yang bermakna dan bermanfaat bagi seluruh anggotanya.
“Profesionalisme harus menjadi wajah guru Kota Sukabumi. Kita adalah duta pendidikan, pembawa nama baik kota ini,” tegasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat, menyambut baik pelantikan pengurus baru PGRI ini. Menurutnya, kolaborasi antara PGRI dan Dinas Pendidikan sangat penting untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan di kota ini.
“IPM Kota Sukabumi masih menjadi tantangan. Kami butuh sinergi yang kuat untuk meningkatkannya. Pendidikan adalah faktor kunci dalam pembangunan manusia, dan PGRI harus jadi mitra strategis kami,” ujarnya.
Ia berharap PGRI tidak hanya menjadi tempat berkumpulnya para guru, tapi juga menjadi pusat peningkatan kompetensi dan profesionalisme pendidik. “Kami ingin ada lebih banyak program inovatif, pelatihan yang aplikatif, dan gerakan bersama yang memperkuat mutu pendidikan,” lanjut Punjul.
Sebanyak 18 orang pengurus PGRI Kota Sukabumi dilantik, didampingi oleh enam orang dalam kesekretariatan serta delapan personel Satgas PGRI. Seluruhnya merupakan bagian dari masa bakti XXIII periode 2025–2030.
Dengan formasi baru ini, PGRI diharapkan dapat terus menjadi motor penggerak perubahan pendidikan di Kota Sukabumi, sekaligus menjadi rumah perjuangan bagi guru yang selama ini masih dalam ketimpangan kesejahteraan. (wdy)