SUKABUMI – Pertarugan untuk memperebutkan jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi telah dimulai. Pada Selasa (15/4/2025), mereka telah usai melewat tahap seleksi rekam jejak.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Sukabumi Didin Syarifudin mengatakan, proses seleksi terbuka calon sekda telah dimulai dengan diikuti oleh delapan pejabat teras.
“Namun, dua diantaranya tidak dapat lanjut. Kedua orang itu yaitu Galih Marilea Anggraeni selaku Kepala Dinas Perpustakaan dan Asip Daerah atas nama dan Reni Rosyidah Mutmainah selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi,” kata Didin kepada Radar Sukabumi, Selasa (15/4).
Alasan tidak dapat melanjutkan diri, lanjut Didin, untuk Galih karena ingin fokus menjalankan amanatnya sebagai Plt Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kota Sukabumi. “Jadi ingin fokus membantu wali kota untuk meningkatkan PAD,” ujarnya.
Sementara untuk Reni Rosyidah Mutmainah, tidak diketahui alasan pasti. Padahal mengutip hasil pengumuman resmi yang diriliis Panitia Seleksi pada Selasa 15 April 2025, namanya lolos ke tahap selanjutnya. “Ya, pamit mundur juga. Alasannya tidak diketahui secara pasti. Tapi pasti karena alasan pekerjaan juga,” ungkap Didin.
Didin pun menegaskan bahwa dalam proses seleksi terbuka calon sekda kota Sukabumi tidak ada indikasi transaksional. Artinya tim pansel bekerja secara profesional tanpa ada kepentingan yang berkaitan dengan uang atau hal terkait lainnya.
“Tidak ada transaksi-transaksi. Saya pastikan itu. Kita bekerja secara profesional,” cetusnya.
Lantas, kapan hasilnya akan keluar? “Ya, ini kan baru berproses. Nanti akan ada tes-tes lainnya. Ya gambarannya, Mei sudah ada hasil tiga nama yang direkomendasikan kepada wali kota. Soal siapa jadi, itu hak preogatif wali kota yang memilih sekda yang dapat bekerja bersama beliau,” jawa Didin.
Sementara itu, Ketua Panitia Seleksi Muhamad Nur Apandi secara terbuka menyampaikan hasil nilai rekam jejak tujuh kandidat yang lolos. Mereka adalah para pejabat teras Pemkot Sukabumi yang kini bersaing memperebutkan posisi strategis tertinggi dalam struktur birokrasi kota.
“Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Iskandar Ifhan muncul sebagai kandidat dengan nilai rekam jejak tertinggi. Dia meraih rata-rata nilai 81,25, dengan bobot 20 persen menghasilkan angka 16,25,” kata Nur kepada wartawan.
Di bawahnya, Andang Tjahjandi dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) sekaligus sebagai Pj Sekda Kota Sukabumi mencatat nilai rata-rata 80,00 dan bobot 20 persen sebesar 16,00. Disusul mantan Pj Sekda Mohammad Hasan Asari yang saat ini menjabat Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah, memperoleh nilai rata-rata 77,50 dengan bobot 20 persen senilai 15,50.
Ketatnya persaingan dan kedekatan nilai antar peserta menandakan bahwa proses seleksi akan semakin menantang. “Kini, publik menanti siapa yang akan terpilih memegang kendali tertinggi dalam manajemen pemerintahan kota,” tukasnya. (izo/bam)