Wakil Ketua DPR RI, Cucun Minta Segera Ada Penataan

5 days ago 9

SUKABUMI – Dampak bencana longsor, pergerakan tanah dan banjir bandang di sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi masih menyisakan duka mendalam bagi para korban. Kemarin (6/12), Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal mendorong seluruh jajaran TNI, Polri dan potensi kebencanaan berplat merah yang berdekatan dengan Kabupaten Sukabumi, agar membantu penanganan bencana. Hal itu diungkapkannya saat mengunjungi para korban bencana di Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jumat (6/12).

Menurut dia, saat ini akses bantuan yang masuk ke lokasi bencana sangat susah, lantaran akses jalan banyak yang rusak dan tertimbun longsoran. Sehingga, masih banyak warga yang belum tersentuh bantuan. “Saya meminta pak Kapolda untuk menerjunkan alat berat di setiap titik bencana, untuk mempermudah melakukan evakuasi. Sehingga, akses bantuan menuju lokasi bencana kembali bisa dilalui para relawan dan donatur yang ingin menyalurkan bantuannya,” ujar Cucun.

Tidak hanya itu, harus ada penataan untuk jangka panjang, yakni pemda Kabupaten Sukabumi agar berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk menata geospasial kontur tanah yang bergelombang. “Kalau kata pak Wabup untuk relokasi, kita lihat anggaran yang dimiliki Pemda Kabupaten Sukabumi dan pemerintah pusat,” tambahnya.

Ia juga menegaskan pentingnya kehadiran pemerintah untuk memberikan dukungan moral kepada warga terdampak. “Kami ingin memastikan pengawasan terhadap penanganan bencana berjalan optimal dan sesuai dengan tugas masing-masing. Trauma healing akan dilakukan, terutama untuk anak-anak. Saat ini kebutuhan utama adalah makanan, pakaian, tenda, dan selimut,” ujar Politisi Fraksi PKB ini.

Sementara itu, Anggota DPR RI dari Fraksi PKB, Zainul Munasichin meninjau langsung korban terdampak banjir di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jumat 6 Desember 2024. Selain melihat secara langsung dampak mengerikan dari banjir bandang yang terjadi pada Rabu, 6 Desember 2024, dirinya juga menyalurkan bantuan tanggap darurat bencana. Seperti selimut, karpet, makanan-makanan dan lainnya.

“Saya mewakili DPP PKB hari ini menyalurkan bantuan kepada korban banjir bandang di beberapa titik. Salah satunya di Desa Datar Nangka dan Desa Pabuaran. Dimana, titk ini adalah salah satu wilayah terparah. Kalau masyarakat melihat ada mobil yang hanyut, disinilah titiknya,” ujar pria yang saat ini duduk di Komisi IX DPR RI ini.

Selain memberikan bantuan DPP PKB juga membangun posko yang dipusatkan di Desa Pabuaran, Kecamatan Nyalindung. Dimana, posko selain menjadi pusat penyaluran bantuan, juga akan menggelar kegiatan pengobatan gratis kepada warga yang membutuhkan. “Kami masih terus mendata kebutuhan apa saja yang diperlukan masyarakat. Sehingga, kedepan DPP PKB akan terus menambah jumlah bantuan kepada masyarakat,” tabahnya.

Namun yang menjadi kendala saat ini adalah akses untuk distribusi bantuan ke lokasi terdampak. Karena, beberapa akses terputus seperti halnya jalur Kota Sukabumi-Nyalindung-Sagaranten sulit dilewati. Sebab, hampir disepanjang ruas jalan terjai longsor bahkan ada yang sampai tidak bisa dilewati yakni di Cisayar, Kecamatan Nyalindung. “Kami berharap pemerintah pusat melalui BNPB, Basarnas dibantu dengan kepolisian, TNI dan lainnya bisa segera mengatasi persoalan akses menuju lokasi banjir,” pinta Zainul.

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PKB ini juga meminta agar pemerintah secara bersama-sama mulai memikirkan tantangan kedepan dalam menangani pasca banjir ini. Mulai dari rehabilitasi secara mental, juga bisa secepatnya kembali membangun rumah-rumah warga yang terdampak. Termasuk juga sarana umum lain seperti sekolah, pesantren dan lainnya.

“Sekenario lanjutannya harus mulai dipikirkan mau seperti apa. Contohnya saya hari ini meninjau dua pesantren yang terkena dampak. Kondisinya cukup memprihatinkan. Karena banyak kitab-kitab, peralatan masak, kasur dan tikar yang biasa digunakan terbawa banjir. Mungkin hari ini kami (DPP PKB) baru bisa memberikan bantuan stimulan saja. Tapi yang lebih penting lagi, bagai mana penanganan jangka panjangnya,” ucap Zainul. (why)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |