Bupati Sukabumi Lepas 64 Alumni IPI Bekerja ke Jepang, Wujud Nyata Penguatan SDM dalam Visi “Sukabumi Mubarakah”

SUKABUMI — International Professional Institute (IPI) kembali menegaskan komitmennya dalam memajukan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis kompetensi global. Hal ini tampak dalam acara Silaturahmi dan Pelepasan 64 Alumni International Professional Institute (IPI) Sukabumi yang akan bekerja di Jepang. Kegiatan tersebut berlangsung di Kampus IPI, Jalan Pondok Halimun, Perbawati, Selabintana, dan dihadiri langsung oleh Bupati Sukabumi Asep Japar.

Turut mendampingi Bupati dalam acara ini sejumlah pejabat penting daerah, di antaranya Asisten Ekbang, Kepala Bappelitbangda, Kepala Bapenda, Plt. Kepala BPKAD, Kepala DPMPTSP, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Pendidikan, serta Camat Sukabumi. Selain itu hadir pula perwakilan sekolah-sekolah dari berbagai kecamatan di Kabupaten Sukabumi.

Tentunya langkah ini menjadi bentuk sinergi antara pemerintah dan lembaga pendidikan dalam mewujudkan Visi Sukabumi Mubarokah 2025–2030: Maju, Unggul, Berbudaya, dan Berkah, khususnya dalam penguatan SDM serta perluasan kesempatan kerja internasional.

Ia juga menegaskan bahwa keberangkatan para alumni IPI ke Jepang merupakan langkah strategis dalam mewujudkan visi pembangunan daerah “Sukabumi Mubarakah: Maju, Unggul, Berbudaya, dan Sejahtera”.

Terakhir, Asep menyampaikan pesan agar seluruh alumni yang berangkat dapat menjaga nama baik daerah.

“Selamat berjuang untuk warga Sukabumi yang akan berangkat. Jadikan pengalaman ini sebagai jalan meraih masa depan yang lebih baik. Jaga nama baik keluarga dan daerah di manapun kalian berada,” tegas Asep.

Prosesi pelepasan yang dipimpin langsung oleh Bupati berlangsung khidmat dan penuh makna. Para alumni dilepas sebagai duta daerah yang diharapkan mampu membawa nama baik Sukabumi di kancah internasional melalui kerja keras, disiplin, dan profesionalisme.

Pemerintah Kabupaten Sukabumi menegaskan bahwa pengembangan SDM akan terus menjadi prioritas. Pemerintah berkomitmen memperluas jejaring penempatan kerja, memperkuat pelatihan vokasi, serta meningkatkan kolaborasi dengan lembaga pendidikan dan industri.

Pelepasan 64 alumni IPI ini bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi simbol nyata dari transformasi SDM yang tengah berlangsung di Kabupaten Sukabumi. Keberhasilan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus meningkatkan kemampuan dan mengambil peran dalam pembangunan daerah.

Dengan modal sumber daya manusia yang kompeten, berkarakter, dan berdaya saing global, Kabupaten Sukabumi optimistis dapat mewujudkan visinya: daerah yang maju, unggul, berbudaya, dan sejahtera.

Sementara itu, Direktur IPI, Eko Pranajaya, menjelaskan bahwa untuk gelombang pelepasan kali ini, terdapat 64 warga Kabupaten Sukabumi yang diberangkatkan, dan di Jepang sendiri sudah ada warga Kabupaten Sukabumi yang telah bekerja di Jepang melalui IPI mencapai 120 orang sehingga total terdapat 184 warga Kabupaten Sukabumi yang bekerja di Jepang diberangkatkan oleh IPI.

Menurutnya IPI telah menjadi salah satu lembaga pelatihan yang memiliki peran signifikan dalam mempersiapkan tenaga kerja berdaya saing global. Kurikulum pelatihannya mencakup pelajaran bahasa Jepang, etika kerja, pemahaman budaya, serta keterampilan teknis sesuai kebutuhan industri di Jepang.

“Selain lembaga pelatihan kerja (LPK) IPI juga sebagai Sending Organization (SO) yaitu lembaga penempatan magang luar negeri,” terangnya

Eko menegaskan bahwa seluruh proses pelatihan dan penempatan kerja dilakukan secara sistematis dan terstruktur.

“Kami menjalin kerja sama dengan 14 perusahaan di Jepang melalui sistem job order. Jadi prosesnya harus ada job order terlebih dahulu sebelum perekrutan. Peserta tidak hanya mengikuti pelatihan tanpa kepastian kerja,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa seluruh peserta wajib memenuhi berbagai sertifikasi kompetensi seperti JFT A2 Basic, bahasa Jepang level N4, dan SSW ( Specified Skilled Worker) atau Pekerja berketerampilan khusus yang menjadi standar resmi pemerintah Jepang.

“Artinya kami mendukung penuh gerakan Stop Human Trafficking. Pengiriman tenaga kerja harus dilakukan secara legal, aman, dan menguntungkan bagi peserta,” tegas Eko.

Dalam upaya meningkatkan kualitas peserta, IPI bekerja sama dengan Universitas Indonesia yang sudah teralin sejak 2022 dimana pelatihan tersebut berfokus pada bidang Kaigo, atau perawatan lansia, bekerja sama dengan Fakultas Keperawatan UI.

Materinya meliputi pengetahuan dasar penanganan medis dan karakteristik lansia di Jepang. Selain dukungan pemerintah daerah, program ini juga didukung oleh CSR internal yang bekerja sama dengan IPI Sukabumi.(wdy)