SUKABUMI — Di tengah upaya pemerintah menggencarkan program pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), masih ada rumah di perkotaan yang terabaikan. Salah satunya, milik Rudi Suheri (54) warga Jalan RA Kosasih, Gang Juli RT 01/13, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Rumah tersebut, nyaris ambruk setelah diterjang hujan lebat beberapa bulan lalu.
Pantauan Radar Sukabumi, kondisi atap WC, dapur, dan gudang telah runtuh. Sementara, kayu penyangga nampak lapuk. Rumah yang dibangun sejak 1980 an ini, tidak pernah direnovasi, tak ayal kondisi struktur kayu dan genteng kian rapuh. “Malam itu, hujan deras disertai petir, tiba-tiba terdengar suara atap dapur ambruk. Empat hari kemudian atap ruang makan ikut roboh karena hujan tak kunjung reda,” ungkap Rudi kepada wartawan, Kamis (24/4).
Pria yang akrab disapa Gobeng ini, menempati rumah bersama putrinya yang masih duduk di bangku SMP kelas 2, menceritakan runtuhnya atap terjadi saat bencana banjir melanda Sukabumi dua hingga tiga bulan silam. Akibatnya, saat ini kondisi rumah yang nyaris ambruk tersebut menghantui Gobeng. “Kalau malam pintu kamar anak saya terbuka, saya langsung ke dapur untuk menunggu takutnya ada genteng yang lepas lagi,” ungkapnya.
Saat hujan turun, air merembes masuk hingga ruang tamu, membuat keduanya terpaksa berteduh sambil berendam di dalam rumah sendiri. Meski sempat menerima terpal dari kelurahan, Gobeng mengaku belum pernah mengajukan Rutilahu karena baru mengetahui program tersebut. “Rutilahu belum pernah ngajuin, baru dengar saja,” ucapnya.
Gobeng mengaku, saat ini hanya bisa pasrah dan berharap pemerintah segera menyalurkan bantuan menutup kebocoran, setidaknya agar tidak kehujanan, atau idealnya renovasi pada bagian yang ambruk. Kisah Gobeng ini, menjadi bukti masih adanya warga kota yang belum tersentuh program pemerintah. “Kami harap ada bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki rumah ini,” harapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Sukabumi, Sony Hermanto menjelaskan, DPUTR Kota Sukabumi terus berupaya menggenjot program pembangunan Rutilahu. Bahkan, pada tahun ini rencananya 234 unit yang tersebar di setiap kecamatan bakal segera dibangun. “Program ini didanai dari berbagai sumber, baik pemerintah pusat, provinsi, maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kota. Kami berkomitmen mendorong percepatan perbaikan hunian tidak layak melalui skema bantuan stimulan yang tepat sasaran,” jelas Sony.
Sony menerangkan, alokasi anggaran dan unit Rutilahu yang akan dibangun tahun ini diantaranya, 175 unit berasal dari bantuan provinsi dengan skema stimulan Rp 20 juta per unit dan 60 unit dibiayai melalui anggaran APBD Kota Sukabumi.
Halaman: 1 2