Soal SPMB Kota Sukabumi, Disdikbud Klaim Masih Lakukan Penyusunan dan Penyempurnaan

19 hours ago 8

SUKABUMI — Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025 di Kota Sukabumi tengah memasuki tahapan penting dalam proses penyusunannya. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat menyampaikan bahwa seluruh proses SPMB kali ini mengacu pada regulasi pemerintah pusat dan mengedepankan prinsip transparansi serta pemerataan akses pendidikan.

Menurut Punjul, saat ini pihaknya sedang menjalankan beberapa tahapan secara simultan, mulai dari penyusunan Peraturan Wali Kota (Perwal), pembentukan panitia pelaksana, penyusunan petunjuk teknis (juknis), hingga agenda sosialisasi. Seluruh tahapan tersebut akan dilanjutkan dengan proses pelaksanaan seleksi, pelaporan, hingga evaluasi menyeluruh agar penyelenggaraan SPMB 2025 berjalan lebih tertib dan berkualitas.

“Semua tahapan ini kami jalankan dengan cermat agar nantinya bisa memberikan pengalaman seleksi yang lebih baik, terukur, dan adil bagi semua calon peserta didik,” ujar Punjul saat diwawancarai di ruang kerjanya.

Mengacu pada Permendikdasmen Nomor 3 Tahun 2025, SPMB tahun ini menyediakan empat jalur penerimaan, yaitu jalur domisili (zonasi), prestasi, afirmasi, dan mutasi. Keempat jalur ini dirancang untuk memberikan peluang akses pendidikan yang setara bagi seluruh anak di Kota Sukabumi, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau geografis.

“Jalur domisili tetap menjadi pilihan utama, namun untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat, kami juga membuka ruang bagi anak-anak berprestasi, mereka yang masuk dalam kelompok afirmasi, dan juga anak-anak yang orang tuanya mengalami perpindahan tugas melalui jalur mutasi,” jelasnya.

Dalam upaya penyempurnaan, Dinas Pendidikan juga menambahkan opsi sistem rayonisasi sebagai pelengkap dari sistem zonasi yang selama ini sudah berjalan. Langkah ini diyakini mampu memberikan fleksibilitas, terutama di wilayah yang memiliki distribusi sekolah tidak merata.

“Rayonisasi ini bukan untuk menggantikan zonasi, tetapi sebagai penyempurna agar distribusi siswa bisa lebih proporsional dan tidak menumpuk di sekolah-sekolah tertentu saja,” tambah Punjul.

Menjadi refleksi dari semangat pemerataan mutu pendidikan, Kota Sukabumi mengusung tagline baru untuk tahun 2025: “Sekolah Terdekat, Sekolah Terhebat.” Tagline ini bukan sekadar semboyan, tetapi menjadi cerminan dari komitmen pemerintah daerah dalam membangun kualitas sekolah yang merata di seluruh wilayah.

“Kami ingin semua sekolah di Kota Sukabumi memiliki kualitas yang setara—baik dari sisi tenaga pendidik, kurikulum, maupun sarana-prasarana. Kami membangunnya bertahap dan merata,” katanya.

Melalui tagline ini, masyarakat diajak untuk tidak lagi memandang sekolah berdasarkan ‘nama besar’ atau lokasi tertentu. Sebaliknya, setiap sekolah didorong untuk menjadi pusat pendidikan yang unggul dan inklusif di lingkungannya masing-masing.

Punjul menegaskan, memilih sekolah terdekat memberikan banyak keuntungan, seperti keterjangkauan, kemudahan akses, kontrol orang tua terhadap anak, efisiensi waktu dan biaya, serta pembentukan ekosistem belajar yang lebih aman, nyaman, dan menyenangkan.

“Kalau sekolah dekat rumah, anak lebih cepat sampai, tidak kelelahan di jalan, orang tua juga lebih mudah memantau. Ini juga bagian dari pendidikan karakter dan keseimbangan kehidupan keluarga,” ujarnya.

Terkait potensi kendala, Punjul menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan SPMB tahun-tahun sebelumnya. Semua catatan, termasuk keluhan masyarakat dan teknis pelaksanaan, menjadi dasar untuk perbaikan tahun ini.

“Setiap tahun selalu ada dinamika. Tapi kami terus belajar, dan tahun ini kami ingin menghadirkan penyelenggaraan SPMB yang lebih matang dan lebih baik, baik dari sisi sistem, layanan informasi, maupun pengawasan,” tuturnya.

Pihaknya juga menegaskan komitmennya untuk mewujudkan pendidikan yang inklusif—terbuka bagi semua, ramah terhadap keberagaman, dan berpihak pada anak-anak berkebutuhan khusus.

“Semua anak berhak atas pendidikan yang layak, tanpa diskriminasi. Inilah semangat kita untuk Sukabumi yang semakin maju melalui pendidikan,” pungkas Punjul. (wdy)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |