Penjelasan Suami yang  Dituduh Cuek Saat Istri Terseret Arus Sungai Cipalabuan Hingga Meninggal

23 hours ago 5

SUKABUMI – Meski korban yang terseret banjir di Kampung Gumelar, Kelurahan Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi telah ditemukan dan dikuburkan, namun masih menyisakan cerita suami yang membuat penasaran dan sempat membuat warga geram.

Pasalnya, suami dari korban, yakni Aang Encis dianggap warga sekitar malah cuek berjualan di pasar semi modern Palabuhanratu saat tim sar gabungan bersama masyarakat melakukan pencarian terhadap istri dan anaknya yakni Santi (40) alias Zahra dan anaknya Nurul (3).

Sosok Aang bahkan sempat viral di media sosial, sesaat istri dan anaknya ditemukan tim Sar gabungan di tumpukan sampah sambil berpelukan, warga langsung menjemputnya ke pasar kemudian dibawa lokasi rumahnya yang hancur terseret banjir sambil dimaki maki.

Menyikapi hal tersebut, Aang Encis suami korban angkat bicara, dimana tuduhan warga terhadap dirinya yang terlihat cuek meski banyak kabar beredar saat itu istrinya menjadi korban dan terseret arus sungai Cipalabuan bersama anaknya.

Aang Encis saat wawancara mengatakan, awalnya sesaat sebelum banjir bandang terjadi dan menerjang rumahnya di kampung Gumelar, Kamis (6/3/2025) sebelum pukul 17.00 Wib istri bersama anaknya pulang dari pasar dengan membawa sayuran yang akan dimasak untuk dirinya makan.

 “Kemudian setelah dikabari istri masakan sudah matang, saya ambil ke rumah yang jaraknya sekitar 40 meter dari toko saya di pasar, waktu itu sekitar pukul 19.00 Wib,” ujar Aang.

Kemudian sekitar pukul 20.00 Wib, kata Aang lagi istri dan anaknya kembali datang ke pasar dan memberitahukan bahwa akan pulang kampung ke rumah yang berada di Desa Sirnarasa, kecamatan Cikakak, dan langsung Ia izinkan.

 “Pas waktu mau pulang pamitan, ya saya izinkan, dia sempat telponan sama adiknya yang akan jemput, ternyata setelah pamit dari saya, istri pulang lagi ke rumah mengambil kantong kresek yang ketinggalan sambil bawa anak, dia sempat videoin situasi di rumah, dan dikirim ke adik istri saya yang akan jemput itu,” terangnya.

 “Malam itu awalnya gak ada yang ngabarin kalau istri terjebak, nah saya tau rumah saya hancur terseret arus banjir  saya cek sendiri, kalau istri kan saya pikir di rumah di sana (Desa Sirnarasa) karena sudah pamit kan, Handphone dua duanya di bawa sama istri,” imbuhnya.

Ditegaskan Aang bahwa sempat melihat kondisi rumahnya yang hancur, namun tetap meyakini istri dan anaknya sudah berada di rumahnya di kampung.

 “Makanya saat ada yang ngasih tau ke saya bahwa istri terjebak, saya yakin istri saya sudah pulang ke kampung, saya gak tau itu, pokoknya pikiran saya istri sudah pulang, kan udah pamit,” tegasnya.

Halaman: 1 2

Read Entire Article
Information | Sukabumi |