SUKABUMI – Sebuah terobosan inovatif kembali lahir dari dunia pendidikan Kota Sukabumi. Dosen dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) sukses menggelar program penguatan kompetensi menulis kreatif bagi siswa-siswi kelas 10 SMA Muhammadiyah Kota Sukabumi.
Program bertajuk “Penguatan Kompetensi Keterampilan Berbahasa Aktif Produktif Menulis Kreatif Menggunakan Model Psikologi Komunitas” ini berlangsung dalam dua pertemuan tatap muka yang dilaksanakan pada 11 dan 18 Februari 2025.
Program ini bukan sekadar kegiatan biasa. Ia menjadi bagian dari pengabdian kepada masyarakat yang berhasil memperoleh pendanaan dari Dana Hibah RisetMu Batch VIII, sebuah bentuk penghargaan terhadap kontribusi nyata perguruan tinggi dalam pembangunan pendidikan nasional.
Mengusung semangat kolaboratif, program ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan menulis kreatif siswa, khususnya dalam menciptakan karya sastra berbentuk cerpen (cerita pendek).
Yang menarik, pendekatan yang digunakan adalah model psikologi komunitas—sebuah metode yang menekankan pentingnya keterlibatan aktif, rasa aman, dan dukungan sosial dalam proses belajar. Pendekatan ini diyakini mampu mendorong siswa untuk lebih terbuka, nyaman, dan percaya diri dalam mengekspresikan gagasan melalui tulisan.
Kegiatan ini dipimpin oleh dosen PBSI UMMI, Tanti Agustiani dengan didampingi oleh Fauziah Suparman serta tiga mahasiswa aktif aitu, Nisrina Kamilia Sobari, Cinta Az Zahra dan Nadira Permata Sandi.
Tak hanya melalui pertemuan tatap muka, para siswa juga mendapatkan bimbingan secara daring melalui grup WhatsApp dan sesi diskusi menggunakan Google Meeting. Dengan kombinasi pendekatan luring dan daring, proses pembelajaran menjadi fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan siswa.
Dalam pelaksanaannya, para siswa terlebih dahulu dikenalkan dengan teknik dasar penulisan cerpen, seperti cara menemukan dan mengembangkan ide, struktur naratif, serta penggunaan bahasa yang efektif. Selanjutnya, mereka diajak untuk berdiskusi dalam kelompok kecil dan menulis secara langsung di bawah bimbingan mentor.
Model psikologi komunitas diterapkan melalui penciptaan ruang belajar yang terbuka dan partisipatif. Siswa tidak hanya menulis, tetapi juga saling memberikan umpan balik dan dukungan. Hal ini membuat suasana belajar menjadi lebih hangat dan memberdayakan. Setiap siswa diberi ruang untuk menjadi dirinya sendiri, tanpa takut salah atau dihakimi.
Hasilnya sangat menggembirakan. Puluhan cerpen kreatif lahir dari tangan siswa-siswi SMA Muhammadiyah Kota Sukabumi. Para mentor menilai bahwa terjadi peningkatan signifikan dalam kualitas tulisan. Siswa lebih percaya diri dalam mengekspresikan ide, lebih peka dalam memilih diksi, dan lebih berani bereksperimen dengan gaya bahasa. Bahkan beberapa karya dinilai memiliki potensi untuk diterbitkan secara lebih luas.
“Melalui model psikologi komunitas ini, siswa menjadi lebih nyaman untuk berbagi cerita dan pengalaman hidup mereka. Hal ini membuat tulisan mereka menjadi lebih jujur dan menyentuh,” ungkap Tanti selaku ketua tim pelaksana.
Program ini sekaligus menjadi bentuk nyata kontribusi Program Studi PBSI UMMI dalam memperkuat literasi di tingkat sekolah menengah. Tidak hanya berhenti pada satu kegiatan, program ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk mengembangkan kreativitas siswa melalui pendekatan yang humanis dan partisipatif.
Keberhasilan program ini membuktikan bahwa ketika pendidikan dijalankan dengan pendekatan yang tepat, hasilnya bisa luar biasa. Model psikologi komunitas yang diterapkan dalam kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan menulis, tetapi juga menumbuhkan rasa saling percaya, kepercayaan diri, dan semangat kolaborasi di antara siswa.
Sebagai penutup, kegiatan ini menandai langkah awal transformasi kreativitas di kalangan pelajar Sukabumi. Semoga langkah kecil ini dapat menjadi api penyulut gerakan literasi yang lebih luas dan berkelanjutan, tak hanya di sekolah-sekolah Muhammadiyah, tetapi juga di seluruh pelosok negeri. (wdy)