Kekecewaan Siswa SMPN 2 Cibadak Saat Program MBG Ditunda Tanpa Pemberitahuan

2 weeks ago 23

SUKABUMI – Ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, merasa kecewa akibat batalnya pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijadwalkan pada Kamis (17/04) lalu.

Penundaan tanpa pemberitahuan sebelumnya ini, membuat banyak siswa kecewa, karena mereka sudah mempersiapkan diri sejak jauh hari.

Salah satu siswa kelas IX SMPN 2 Cibadak, Fathan mengatakan, pihaknya mengaku kecewa perihal tidak adanya pelaksanaan program MBG.

“Tanggapan saya mengenai makan bergizi gratis di sekolah kami yang tidak jadi itu sangat kecewa. Karena rencana awal itu, hari Kamis (17/04) harusnya ada makan bergizi gratis. Tapi dengan alasan yang tidak kami ketahui, makan bergizi gratis itu tidak jadi,” kata Fathan pada Rabu (23/04).

Menurutnya, informasi mengenai pelaksanaan program tersebut sebelumnya telah diumumkan oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan. Banyak siswa pun sudah membawa perlengkapan makan seperti misting dari rumah.

“Teman-teman saya sudah bawa misting, sudah siap-siap. Tapi siangnya, setelah shalat Dzuhur, tidak ada kegiatan makan bergizi gratis sama sekali. Akhirnya kami semua kecewa,” ujarnya.

Fathan berharap, pemerintah dapat lebih serius dan tepat waktu dalam menjalankan program ini. “Makan gratis ini sangat bermanfaat bagi siswa-siswa. Selain untuk menambah gizi dan vitamin, juga bisa mengurangi beban orang tua dalam memberikan uang jajan kepada anak-anaknya,” ujarnya.

Program Makan Bergizi Gratis sejatinya merupakan inisiatif untuk meningkatkan kualitas gizi pelajar di Indonesia. Namun ketidaksiapan atau kurangnya koordinasi teknis kerap menimbulkan kekecewaan di lapangan.

“Saya berharap untuk kedepannya, pemerintah itu memberikan makan bergizi gratis kepada siswa-siswa dengan tanggal yang tepat, dan pelaksanaannya yang sesuai rencana serta sesuai dengan rencana awal,” tandasnya.

Keluhan serupa dilontarkan, salah seorang siswa kelas VIII SMPN 2 Cibadak, Amelia Dela Hambali, mengungkapkan kekecewaannya karena sudah menyiapkan diri sejak pagi dan tidak sarapan di rumah. “Kecewa karena kan sudah bawa misting, kedua sudah mempersiapkan, jadi nggak makan di rumah karena nungguin makan gratis siang-siang,” jelasnya.

Sebelumnya, pihak sekolah sudah mengumumkan kepada para siswa bahwa mereka akan mendapatkan makanan bergizi gratis pada hari tersebut. Akibat informasi itu, banyak siswa datang tanpa bekal ataupun uang jajan,

“Saya berharap program tersebut benar-benar terlaksana sesuai jadwal baru. Semoga makan bergizi gratis tanggal 28 nanti, jadinya tidak diundur lagi,” timpalnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 2 Cibadak, Odang Sudandar mengatakan, bahwa pihaknya telah menerima informasi dari Badan Gizi Nasional (BGN) bahwa sekolah yang tengah dipimpinnya tersebut, akan menjadi salah satu lokasi pelaksanaan program MBG. Persiapan pun telah dilakukan sejak jauh hari.

“Kami bahkan membentuk tim kecil untuk membantu pelaksanaan, mulai dari menyambut kedatangan tim, distribusi makanan, hingga pembersihan sisa makanan. Tapi saat hari pelaksanaan, kami tidak mendapat kabar apapun,” kata Odang.

Ia menyebutkan, bahwa pihak sekolah sempat menunggu hingga pukul 09.00 WIB, namun tidak ada kejelasan dari penyedia. Setelah dikonfirmasi oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, pihak penyedia akhirnya menyampaikan bahwa pelaksanaan program MBG ditunda hingga 28 April mendatang.

“Kondisi ini menimbulkan kekecewaan mendalam di kalangan siswa. Iya, karena seminggu sebelumnya sudah diumumkan. Banyak siswa tidak membawa bekal atau uang jajan. Bahkan, beberapa dari mereka membawa misting dengan harapan bisa membawa pulang makanan yang tersisa,” tambahnya.

Odang menegaskan, pihak sekolah tetap berharap program ini benar-benar terealisasi pada tanggal yang telah dijanjikan. “Kami sudah sampaikan kepada siswa bahwa ini hanya ditunda, bukan dibatalkan. Tapi kalau sampai tanggal 28 pun tidak jadi, tentu saja rasa kecewa akan semakin besar. Mungkin kami juga tidak akan terlalu berharap lagi kalau tak ada kejelasan,” pungkasnya. (den/d)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |