Fimela.com, Jakarta Sholat Idul Fitri adalah ibadah yang sarat dengan berkah, di mana umat Muslim merayakan kemenangan setelah menjalani puasa selama sebulan. Namun, sering kali muncul pertanyaan mengenai hukum makan sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri. Apakah hal ini merupakan kewajiban atau sekadar anjuran? Banyak orang merasa bingung mengapa Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk makan terlebih dahulu sebelum berangkat ke tempat sholat pada hari yang istimewa ini.
Ustadz Ahmad Muntaha menjelaskan bahwa kebiasaan makan sebelum sholat Idul Fitri adalah anjuran yang berasal dari Nabi Muhammad SAW. Dalam penjelasannya, beliau memberikan contoh dengan menyarankan untuk mengonsumsi beberapa butir kurma sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri. Ia menegaskan bahwa melakukan makan sebelum berangkat ke shalat Idul Fitri adalah sunah yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Imam As-Syafii dalam kitab Al-Umm menyatakan bahwa disunahkan bagi setiap orang yang hendak pergi ke tempat shalat Idul Fitri untuk makan terlebih dahulu. Ini bertujuan agar umat Islam tidak bingung mengenai status puasa pada hari raya tersebut. Lantas, apa sebenarnya alasan dan hikmah di balik sunah makan sebelum sholat Idul Fitri ini? Mari telusuri lebih dalam untuk memahami makna di balik anjuran ini.
Kepadatan arus mudik Lebaran 2025 terpantau di Tol Cipali wilayah hukum Polda Jawa Barat. Imbas kemacetan pun hampir menyentuh Tol Cikatama sehingga rekayasa lalu lintas one way pun tengah disiapkan.
1. Mengikuti Sunah Nabi Muhammad SAW
Makan sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri merupakan salah satu tradisi yang dianjurkan, dengan tujuan untuk mengikuti sunah Nabi Muhammad SAW. Dalam hal ini, sahabat Abdullah bin Buraidah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW selalu makan sebelum pergi ke sholat Idul Fitri.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘ied pada hari Idul Fithri dan sebelumnya beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari shalat ‘ied baru beliau menyantap hasil qurbannya.” (HR. Ahmad).
Ustadz Ahmad Muntaha menambahkan bahwa makan sebelum sholat Idul Fitri merupakan salah satu cara untuk meneladani ajaran Rasulullah yang telah menjadi tradisi di kalangan umat Muslim. Tindakan ini menunjukkan bahwa umat Islam telah menyelesaikan ibadah puasa dan siap untuk merayakan kemenangan pada hari yang penuh berkah ini. Dengan mengikuti sunah ini, umat Muslim dapat merasakan kedekatan dengan ajaran Nabi dan memperkuat rasa syukur atas nikmat yang diberikan.
2. Membedakan Idul Fitri dan Idul Adha
Melaksanakan sunah Nabi Muhammad SAW adalah hal yang penting, dan salah satu contohnya adalah dengan makan sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri. Tindakan ini juga berfungsi untuk membedakan perayaan Idul Fitri dari Idul Adha. Pada hari raya Idul Fitri, umat Muslim dianjurkan untuk makan terlebih dahulu, sementara pada Idul Adha, disunahkan untuk menunda makan hingga setelah sholat Idul Adha dan setelah hewan kurban disembelih. Ustadz Ahmad Muntaha memberikan penjelasan yang jelas mengenai perbedaan antara kedua hari raya tersebut.
Ustadz Ahmad Muntaha menjelaskan bagaimana perbedaan Idul Fitri dan Idul Adha. Pada Idul Fitri, kita disunahkan makan terlebih dahulu, sedangkan pada Idul Adha kita makan setelah sholat Idul Adha dan setelah penyembelihan hewan kurban.
3. Sebagai Tanda Berbuka dari Puasa
Makan sebelum sholat Idul Fitri juga memiliki makna simbolis. Hari Idul Fitri adalah hari berbuka setelah satu bulan penuh berpuasa. Dengan makan di pagi hari sebelum sholat, umat Muslim menunjukkan bahwa mereka telah selesai menjalankan kewajiban berpuasa di bulan Ramadan.
Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Al-Fath oleh Ibnu Hajar, makan sebelum sholat Idul Fitri adalah sebagai tanda bahwa hari tersebut bukanlah hari puasa. Ini menghindari kesan bahwa umat Muslim masih berpuasa pada hari raya tersebut, yang pada kenyataannya dilarang oleh Allah SWT. Dengan demikian, makan menjadi simbol dari kebebasan setelah berpuasa.
4. Mengikuti Adab dan Tradisi Rasulullah
Makan sebelum sholat Idul Fitri juga menjadi bagian dari adab dan tradisi yang diterapkan oleh Rasulullah SAW. Beliau tidak hanya menganjurkan makan kurma sebelum sholat, tetapi juga menjadikan makanan tersebut sebagai sarana untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama. Dengan makan bersama, umat Muslim diingatkan untuk bersyukur atas nikmat yang diberikan dan untuk merasakan kebahagiaan bersama orang-orang yang membutuhkan, seperti fakir miskin.
Bagi sebagian orang, tidak selalu tersedia kurma untuk dimakan sebelum sholat Idul Fitri. Namun, ini bukanlah halangan. Seperti yang dijelaskan oleh Ustadz Ahmad Muntaha, jika tidak sempat makan kurma, umat Muslim dapat menggantinya dengan makanan halal lainnya atau sekadar minum. Hal ini menunjukkan fleksibilitas dalam pelaksanaan sunah makan sebelum sholat Idul Fitri.
Pertanyaan yang Sering Diajukan (PAA)
1. Apa hukum makan sebelum sholat Idul Fitri?
Makan sebelum sholat Idul Fitri adalah sunah yang dianjurkan, mengikuti contoh Rasulullah SAW yang selalu makan beberapa kurma sebelum berangkat sholat.
2. Apa yang harus dimakan sebelum sholat Idul Fitri?
Sunahnya adalah makan kurma dengan jumlah ganjil. Namun, jika kurma tidak tersedia, umat Muslim bisa menggantinya dengan makanan halal lainnya atau sekadar minum.
3. Apakah makan sebelum sholat Idul Fitri wajib?
Makan sebelum sholat Idul Fitri bukanlah kewajiban, tetapi sunah yang dianjurkan untuk dilakukan sebagai bentuk mengikuti sunah Nabi Muhammad SAW.
4. Kenapa disunahkan makan sebelum sholat Idul Fitri?
Makan sebelum sholat Idul Fitri sebagai tanda bahwa hari tersebut adalah hari berbuka dari puasa, serta untuk mengikuti sunah Nabi Muhammad SAW.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.