Memaknai Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW 2025, Sejarah dan Pelajaran Penting bagi Muslim

2 weeks ago 21

JAKARTAIsra Mikraj Nabi Muhammad SAW menjadi salah satu peristiwa penting yang selalu diperingati oleh umat Muslim setiap bulan Rajab. Pada tahun 2025, peringatan Isra Mikraj diperkirakan jatuh pada Senin, 27 Januari 2025.

Isra Mikraj tidak hanya menjadi momen refleksi spiritual, tetapi juga pengingat bagi umat Islam untuk terus meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan meneladani kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW. Dalam peristiwa ini, Rasulullah SAW menerima perintah salat lima waktu, yang menjadi kewajiban utama dalam ibadah umat Muslim.

Dilansir dari laman resmi Kemenag, Isra Mikraj adalah perjalanan agung Nabi Muhammad SAW yang terjadi dalam satu malam. Isra adalah perjalanan beliau dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Palestina. Sementara itu, Mi’raj merupakan perjalanan dari Masjidil Aqsa ke langit hingga mencapai Sidratul Muntaha, di mana Rasulullah SAW bertemu dengan Allah SWT dan menerima perintah salat.

Peristiwa ini menjadi bukti kebesaran Allah SWT serta ujian keimanan bagi Rasulullah SAW. Banyak hikmah yang bisa dipetik dari perjalanan Isra Mikraj, yang tidak hanya memperkokoh iman Nabi tetapi juga memberi pelajaran berharga bagi umat Islam.

Menurut laman resmi Baznas, berikut beberapa hikmah utama dari Isra Mikraj yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari:

1. Salat sebagai Tiang Agama

Isra Mikraj menegaskan pentingnya salat dalam kehidupan seorang Muslim. Nabi Muhammad SAW menerima perintah salat langsung dari Allah SWT tanpa perantara. Hal ini menunjukkan bahwa salat adalah ibadah yang sangat istimewa dan menjadi sarana utama bagi seorang hamba untuk berkomunikasi dengan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, “Salat adalah mikraj bagi orang beriman,” yang berarti bahwa salat adalah cara seorang Muslim mendekatkan diri kepada Allah.

2. Memahami Kebesaran Allah SWT

Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW diperlihatkan berbagai tanda kebesaran Allah SWT. Beliau melihat malaikat Jibril dalam bentuk aslinya dengan enam ratus sayap yang mampu menutupi langit. Selain itu, Nabi juga diperlihatkan gambaran surga dan neraka serta berbagai keajaiban lainnya. Ini mengajarkan umat Islam untuk selalu menyadari kebesaran Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan.

3. Kebersihan Hati dan Raga Sebelum Menghadap Allah SWT

Sebelum melakukan perjalanan Isra Mikraj, diriwayatkan bahwa dada Nabi Muhammad SAW dibelah dan hatinya dibersihkan dengan air zam-zam oleh malaikat. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah SAW bersabda, “Kemudian hatiku dikeluarkan, dicuci dengan air zam-zam, dan dikembalikan ke tempatnya dengan dipenuhi iman dan hikmah.” Ini menjadi pengingat bahwa setiap Muslim harus menjaga kebersihan hati dan raga sebelum menghadap Allah, baik dalam salat maupun dalam kehidupan sehari-hari.

4. Penguatan Dakwah dan Ujian Keimanan

Isra Mikraj juga merupakan bentuk pembekalan spiritual bagi Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi tantangan dakwah. Setelah peristiwa ini, Rasulullah SAW semakin mantap dalam menyebarkan ajaran Islam meskipun menghadapi banyak penolakan. Ini menjadi pelajaran bahwa setiap usaha dalam menegakkan kebaikan pasti menghadapi tantangan, namun keteguhan iman akan membawa keberhasilan.

Selain itu, peristiwa ini juga menegaskan keistimewaan Masjidil Aqsa bagi umat Islam. Masjid ini menjadi saksi perjalanan Isra Mikraj dan memiliki nilai sejarah serta spiritual yang tinggi dalam Islam.

Isra Mikraj bukan sekadar peristiwa bersejarah, tetapi juga sarat dengan hikmah yang relevan sepanjang masa. Dari pentingnya salat, kebersihan hati, hingga penguatan keimanan, semuanya menjadi pengingat bagi umat Islam untuk terus meningkatkan kualitas ibadah dan ketakwaan kepada Allah SWT.(*)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |