Fimela.com, Jakarta Setiap kali perayaan Idul Fitri berlangsung, masyarakat di Indonesia sering kali saling mengucapkan, "Minal Aidin Wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin". Ucapan ini telah menjadi bagian penting dari tradisi tahunan yang menambah keceriaan suasana Lebaran. Namun, masih banyak yang belum sepenuhnya memahami makna mendalam dari ungkapan tersebut.
Banyak orang beranggapan bahwa kalimat itu hanya berarti "Mohon Maaf Lahir dan Batin". Akan tetapi, jika dilihat dari sudut pandang bahasa Arab, terjemahan tersebut tidak sepenuhnya akurat dan sering kali disalahartikan. Dua frasa ini sebenarnya memiliki makna yang berbeda dan juga memiliki latar belakang penggunaan yang berbeda pula.
Merujuk pada berbagai sumber yang terpercaya, termasuk informasi dari Kementerian Agama serta karya-karya para ulama, penting untuk meluruskan pemahaman mengenai ungkapan ini. Dalam artikel ini, akan dibahas secara rinci mengenai asal-usul, arti harfiah, penulisan dalam huruf Arab, serta ucapan yang dianjurkan saat merayakan Idul Fitri.
Belanja baju Lebaran sering menjadi pengeluaran besar jika tidak direncanakan dengan baik. Agar tetap stylish tanpa menguras anggaran, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan. Yuk simak tipsnya dalam Fimela Update! #fimelaupdate #fimelahariini #fm...
1. Asal-usul Kalimat "Minal Aidin Wal Faizin"
Ungkapan "Minal Aidin Wal Faizin" berasal dari bahasa Arab dan menjadi populer di kalangan masyarakat Indonesia saat merayakan Lebaran, meskipun sebenarnya bukan merupakan ungkapan yang umum diucapkan di negara-negara Timur Tengah. Sebenarnya, frasa ini merupakan bagian dari doa yang lebih panjang, yaitu: "Ja'alanallahu minal aidin wal faizin".
Dikabarkan bahwa kalimat ini tidak sering diucapkan oleh masyarakat Arab pada saat perayaan Hari Raya, melainkan lebih dikenal di komunitas Melayu. Makna dari ungkapan ini pun mengalami penyempitan seiring dengan perkembangan waktu dan pengaruh budaya lokal.
Secara harfiah, "minal aidin" berarti "dari golongan orang-orang yang kembali", sedangkan "wal faizin" berarti "dan dari golongan orang-orang yang menang". Jika digabungkan, ungkapan ini dapat diartikan sebagai: "Semoga kita termasuk orang yang kembali ke fitrah dan termasuk orang yang menang melawan hawa nafsu."
2. Kesalahan Umum dalam Memaknai Kalimat Ini
Kesalahpahaman terbesar adalah menyamakan kalimat "minal aidin wal faizin" dengan "mohon maaf lahir dan batin". Padahal, kedua kalimat ini memiliki arti dan konteks penggunaan yang berbeda.
Dalam praktiknya, masyarakat kerap menyambungkan keduanya menjadi satu ucapan: "Minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin." Hal ini secara gramatikal tidak tepat karena seolah menjadikan "minal aidin wal faizin" sebagai sinonim dari permintaan maaf, padahal maknanya adalah doa kemenangan spiritual.
Ahli tafsir Quraish Shihab menjelaskan bahwa "kembali ke fitrah" merujuk pada kembalinya manusia kepada kesucian asal, yakni setelah satu bulan penuh menjalani ibadah puasa dan perjuangan spiritual. Oleh karena itu, ucapan ini lebih bermakna reflektif dan doa ketimbang permintaan maaf biasa.
3. Tulisan Arab, Latin, dan Cara Menjawabnya
Dalam bentuk tulisan Arab, "minal aidin wal faizin" ditulis sebagai:
مِنَ الْعَائِدِيْن وَالْفَائِزِيْن
Sementara dalam tulisan latin dapat ditulis: minal ‘aidin wal-faizin.
Ini merupakan doa, sehingga cara membalasnya cukup dengan mengucapkan “amin” sebagai bentuk peng-amin-an terhadap harapan yang terkandung di dalamnya.
Ungkapan ini sering diiringi dengan jabat tangan dan ekspresi harapan tulus. Dikutip dari berbagai sumber, termasuk laman resmi Kemenag, ucapan ini menunjukkan harapan bahwa setiap individu bisa kembali menjadi pribadi yang suci dan menang melawan hawa nafsu selama Ramadhan.
4. Ucapan Hari Raya yang Disunnahkan Nabi dan Sahabat
Jika menilik tradisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya, ucapan yang lebih tepat saat Idul Fitri adalah: Taqabbalallahu minna wa minkum, artinya “Semoga Allah menerima (amal) dari kami dan dari kalian”.
Diriwayatkan oleh Jubair bin Nufair dan dikutip dalam kitab Al Mahamiliyat, “Para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bila bertemu pada hari raya, maka berkata sebagian mereka kepada yang lainnya: Taqabbalallahu minna wa minka.” Al Hafizh Ibnu Hajar menyatakan bahwa sanad hadits ini hasan.
Bahkan, Imam Ahmad bin Hanbal menyatakan bahwa ucapan semacam ini tidak mengapa diucapkan di hari raya. “Tidak mengapa satu sama lain di hari raya ‘ied mengucapkan: Taqobbalallahu minna wa minka,” sebagaimana diriwayatkan dalam Al Mughni.
5. Makna Spiritual Ucapan Maaf di Hari Raya
Walaupun memiliki perbedaan dalam aspek linguistik, ungkapan "mohon maaf lahir dan batin" tetap menyimpan makna yang sangat signifikan dalam konteks sosial. Ucapan ini menunjukkan semangat rekonsiliasi dan refleksi di antara sesama umat Islam.
Tradisi saling memaafkan pada hari raya merupakan langkah penting untuk membersihkan diri dari kesalahan sosial serta memperkuat kembali hubungan antar manusia. Oleh karena itu, meskipun ungkapan ini tidak langsung berkaitan dengan "minal aidin wal faizin", ia tetap memiliki relevansi budaya yang mendalam.
Dalam praktiknya, banyak umat Islam yang menggabungkan kedua ungkapan tersebut, bukan semata-mata untuk kepentingan linguistik yang tepat, melainkan untuk menyampaikan dua makna sekaligus: doa kesucian dan permohonan maaf. Namun, sebagai seorang muslim yang belajar dan memahami, sangat penting untuk menyadari perbedaan arti dan sejarah dari ungkapan-ungkapan ini agar tidak terjadi penyalahgunaan makna yang dapat membingungkan.
Pertanyaan yang Sering Diajukan (PAA)
Apa arti minal aidin wal faizin yang benar?
Artinya adalah “semoga kita termasuk golongan yang kembali (fitrah) dan golongan yang menang (melawan hawa nafsu)”.
Apakah minal aidin wal faizin artinya mohon maaf lahir batin?
Tidak. Kedua kalimat itu memiliki arti yang berbeda. “Minal aidin wal faizin” adalah doa, sedangkan “mohon maaf lahir dan batin” adalah permintaan maaf secara fisik dan spiritual.
Apa ucapan hari raya yang dianjurkan dalam Islam?
Ucapan yang dianjurkan adalah “Taqabbalallahu minna wa minkum”, yang artinya “Semoga Allah menerima (amal) dari kami dan dari kalian”.
Bagaimana cara menjawab ucapan minal aidin wal faizin?
Cukup dijawab dengan “Amin”, karena itu adalah sebuah doa.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.