Tata Cara Pelaksanaan Sholat Idul Fitri Lengkap dengan Niat dan Bacaan Doanya

2 days ago 10

Fimela.com, Jakarta Sholat Idul Fitri merupakan ibadah yang sangat dianjurkan oleh umat Islam pada hari raya. Setelah menjalani sebulan penuh berpuasa, sholat ini tidak hanya berfungsi sebagai bentuk ibadah, tetapi juga melambangkan kemenangan serta ungkapan rasa syukur kepada Allah. Prosedur pelaksanaan sholat Idul Fitri berbeda dengan sholat fardhu biasa, mulai dari niat, takbir, hingga khutbah yang disampaikan setelah sholat. Oleh karena itu, sebagai umat Muslim, sangat penting untuk memahami setiap tahapan pelaksanaan agar ibadah ini dapat dilakukan dengan khusyuk dan sesuai dengan sunah yang telah ditetapkan.

Walaupun sholat Idul Fitri lebih dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjemaah di masjid atau lapangan, bagi mereka yang tidak dapat hadir atau terlewat, sholat ini tetap bisa dilakukan secara munfarid atau sendiri di rumah. Hal ini tidak akan mengurangi pahala yang diperoleh, bahkan sholat sendirian lebih baik daripada tidak melakukannya sama sekali. Namun, ada beberapa tata cara yang harus diperhatikan agar ibadah ini tetap sah dan memiliki nilai yang tinggi di hadapan Allah.

Penting untuk memahami panduan lengkap mengenai sholat Idul Fitri, termasuk niat, bacaan yang diucapkan di sela-sela takbir, serta hukum dan pelaksanaan khutbah. Berikut ini adalah langkah-langkah yang perlu diikuti saat melaksanakan sholat Idul Fitri agar ibadah tersebut dapat dilakukan dengan benar dan sesuai dengan ketentuan yang ada.

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pastikan tidak bakal menggelar sholat Idul Fitri di Jakarta International Stadium (JIS) pada tahun ini. Rencananya, sholat Idul Fitri bakal dipindah ke Balai Kota DKI Jakarta.

Bacaan Niat Sholat Idul Fitri

Melakukan niat merupakan langkah awal yang sangat penting sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri. Niat ini memiliki peranan krusial, meskipun secara hukum niat seharusnya dilakukan dalam hati dan tidak perlu diucapkan. Namun, melafalkan niat dapat membantu memperkuat tekad dalam beribadah.

1. Bacaan niat sholat Idul Fitri untuk makmum:

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَــالَىU

shallî sunnatan li ‘îdil fithri rak'ataini (ma'mûman/imâman) lillahi ta'ala.

"Aku niat shalat sunah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”

2. Bacaan niat sholat Idul Fitri untuk imam:

“Ushalli sunnatan li ‘îdil fithri rak’ataini imaaman lillahi ta’ala.”

"Aku niat shalat sunah Idul Fitri dua rakaat menjadi imam karena Allah ta’ala."

Meskipun melafalkan niat disunahkan, yang lebih penting adalah adanya maksud yang sadar dan niat dalam hati untuk melakukan sholat Idul Fitri. Niat ini dilakukan sebelum takbiratul ihram dimulai. Selain itu, sholat Idul Fitri tidak membutuhkan azan atau iqamah, cukup dengan seruan "ash-shalâtu jâmi‘ah" untuk menandakan dimulainya sholat berjemaah. 

Takbiratul Ihram Sebanyak Tujuh Kali

Setelah menetapkan niat, langkah selanjutnya adalah melaksanakan takbiratul ihram. Dalam pelaksanaan sholat Idul Fitri, takbiratul ihram dilakukan sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama. Takbiratul ihram ini merupakan ungkapan yang diucapkan saat memulai sholat, menandakan bahwa seseorang telah memasuki keadaan sholat. Setelah membaca doa iftitah, umat Muslim dianjurkan untuk mengucapkan takbir lagi sebanyak tujuh kali berturut-turut. Di antara setiap takbir, disarankan untuk melafalkan zikir sebagai bentuk penghormatan kepada Allah.

1. Berikut ini adalah bacaan yang dianjurkan:

"Allahu akbar kabira, wal hamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila."

2. Artinya: "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran-Nya, segala puji bagi-Nya dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik di waktu pagi maupun sore."

Bacaan ini berfungsi untuk memperdalam makna takbir dan meningkatkan kekhusyukan selama ibadah berlangsung. Pelaksanaan takbir sebanyak tujuh kali ini merupakan ciri khas dalam sholat Idul Fitri, yang membedakannya dari sholat fardhu yang hanya melaksanakan takbiratul ihram satu kali.

Membaca Al-Fatihah

Setelah menyelesaikan takbiratul ihram, jemaah diharuskan untuk membaca Al-Fatihah dengan penuh khusyuk, karena hal ini merupakan bagian dari rukun sholat. Al-Fatihah, yang merupakan surah pertama dalam Al-Qur'an, wajib dibaca dalam setiap rakaat sholat. Pada saat sholat Idul Fitri, setelah menyelesaikan tujuh kali takbir, umat Muslim disarankan untuk membaca surat Al-A'la setelah Al-Fatihah pada rakaat pertama. Selanjutnya, jemaah dapat melanjutkan dengan ruku', sujud, dan gerakan sholat lainnya seperti biasanya.

Pada rakaat kedua, bacaan Al-Fatihah kembali dibacakan, diikuti dengan surat Al-Ghsyiyah. Membaca surat-surat tersebut setelah Al-Fatihah juga merupakan sunah dalam sholat Idul Fitri, yang menambah nilai dan keistimewaan ibadah di hari raya ini. Penting untuk diingat bahwa meskipun jumlah takbir dalam sholat Idul Fitri lebih banyak, membaca Al-Fatihah serta surat-surat lainnya tetap menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari tata cara sholat ini. Dengan demikian, setiap elemen dalam sholat memiliki makna dan tujuan yang mendalam, terutama di hari yang penuh berkah ini.

Rakaat Kedua: Takbiratul Ihram Lima Kali

Pada rakaat kedua sholat Idul Fitri, terdapat tambahan takbir yang dilakukan sebanyak lima kali setelah posisi berdiri. Setiap kali mengangkat tangan untuk takbir, lafaznya diucapkan dengan jelas dan tegas. Bacaan yang disarankan di antara takbir-takbir tersebut adalah sama dengan yang dianjurkan pada rakaat pertama, yaitu kalimat-kalimat yang memuji Allah, seperti "Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar." Setelah menyelesaikan lima kali takbir, jamaah kemudian melanjutkan dengan membaca Al-Fatihah dan surat Al-Ghsyiyah.

Setelah itu, mereka melaksanakan berbagai gerakan sholat yang mencakup ruku', sujud, serta duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga menutup dengan salam. Lima kali takbir yang dilakukan pada rakaat kedua ini merupakan bagian dari sunah dalam sholat Idul Fitri. Apabila seseorang lupa melafalkan takbir tersebut, hal itu tidak akan membatalkan keabsahan sholat, meskipun sangat dianjurkan untuk tetap melakukannya.

Jangan Buru-Buru Pulang dan Dengarkanlah Khutbah

Setelah melaksanakan sholat Idul Fitri, jemaah disarankan untuk tidak segera pulang, tetapi sebaiknya mendengarkan khutbah yang disampaikan oleh imam. Khutbah tersebut adalah bagian integral dari tata cara sholat Idul Fitri dan memiliki makna yang sangat penting.

Dalam hadis dijelaskan bahwa setelah sholat Idul Fitri, imam akan memberikan khutbah yang terdiri dari dua bagian, di mana keduanya dipisahkan dengan duduk sejenak. Khutbah pertama dimulai dengan takbir sebanyak sembilan kali, sedangkan khutbah kedua diawali dengan takbir tujuh kali. Kedua khutbah ini bertujuan untuk memberikan nasihat serta pengingat kepada umat Islam, dan juga untuk memperkuat tali ukhuwah Islamiyah di hari yang penuh berkah ini.

Meskipun mendengarkan khutbah tidak bersifat wajib, sangat dianjurkan untuk melakukannya sebagai bagian dari kesempurnaan ibadah di hari raya. Bagi mereka yang tidak mengikuti sholat berjemaah, khutbah ini dapat dilewatkan, tetapi bagi yang hadir, sangat disarankan untuk mendengarkannya sampai selesai. Hal ini karena mendengarkan khutbah merupakan sunah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Tanya dan Jawab Mengenai Topik Tersebut

1. Apa niat sholat Idul Fitri yang benar?

Niat yang benar adalah "Ushalli sunnatan li ‘îdil fithri rak’ataini (ma’mûman/imâm) lillahi ta’ala," yang berarti "Aku niat shalat sunah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala."

2. Berapa kali takbir yang dilakukan dalam sholat Idul Fitri?

Pada rakaat pertama, takbir dilakukan tujuh kali, dan pada rakaat kedua lima kali.

3. Apakah bacaan Al-Fatihah harus diikuti dengan surat lainnya dalam sholat Idul Fitri?

Ya, setelah Al-Fatihah, disunahkan membaca surat Al-A’la pada rakaat pertama dan surat Al-Ghâsyiyah pada rakaat kedua.

4. Apakah khutbah setelah sholat Idul Fitri wajib didengarkan?

Khutbah tidak wajib, tetapi sangat dianjurkan untuk didengarkan bagi mereka yang sholat berjemaah.

5. Apakah ada aturan khusus dalam takbir sholat Idul Fitri?

Takbir pada sholat Idul Fitri dilakukan lebih banyak dibandingkan dengan sholat fardhu, dengan tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Miranti
Read Entire Article
Information | Sukabumi |