Teliti Benda Bersejarah di Sukabumi, Ponpes Dzikir Al-Fath Gandeng BRIN

2 weeks ago 19

SUKABUMI — Pondok Pesantren (Ponpes) Dzikir Al-Fath, menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memperdalam penelitian sejarah dan benda bersejarah yang ada di Museum Prabu Siliwangi.

Pimpinan Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath, KH Fajar Laksana mengatakan, kerjasama ini untuk melibatkan berbagai institusi pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, dalam berbagai kegiatan penelitian, khususnya berfokus pada artefak bersejarah yang ada di museum.

“Pentingnya hasil penelitian yang akan dipublikasikan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai sejarah Indonesia, khususnya wilayah Sukabumi,” kata Fajar kepada wartawan.

Penelitian tersebut, berfokus pada benda yang terbuat dari keramik, batu, dan logam yang ditemukan di berbagai situs di Sukabumi. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, ditemukan ada keramik yang berasal dari abad ke10 Masehi, dan batu-batu yang diperkirakan berusia antara 20 hingga 30 juta tahun.

“Hasil temuan ini menunjukkan pentingnya keberadaan Museum Prabu Siliwangi sebagai pusat penelitian sejarah yang kaya akan artefak bersejarah,” paparnya.

Fajar menyebutkan, meskipun penelitian sudah dilakukan tiga kali, banyak benda yang masih perlu dipelajari lebih lanjut untuk mengungkap lebih dalam mengenai artefak yang mencakup berbagai zaman, mulai dari pra sejarah hingga masa kemerdekaan Indonesia. “Selain itu, kami berharap penelitian ini dapat memberikan pemahaman lebih baik mengenai budaya dan sejarah,” bebernya.

Dalam rangka memperluas jangkauan penelitian, Ponpes Dzikir Al-Fath dan BRIN juga merencanakan untuk melakukan survei di lima lokasi penting di Sukabumi. Seperti Gunungkarang di Baros, Gunung Tangkil, Gunung Cikakak, dan Gunung Tanjung di Palabuhanratu. “Lokasi ini memiliki potensi besar terkait temuan geologi dan budaya yang belum banyak dieksplorasi,” cetusnya.

Sementara itu, salah seorang Peneliti Ahli Madya BRIN Yusmaeni Telawati menjelaskan, koleksi keramik di Museum Prabu Siliwangi merupakan bagian penting dari penelitian. Koleksi ini, mencakup berbagai jenis keramik yang berasal dari Dinasti Ching di Tiongkok, serta keramik dari Jepang, Thailand, dan Eropa.

“Apabila koleksi keramik ini terus berkembang, perlu ada tambahan ruang pameran yang lebih besar untuk menampung koleksi tersebut. Hal ini, juga akan mempermudah akses bagi masyarakat dan peneliti yang ingin mempelajari benda bersejarah ini, serta menjaga kelestariannya,” jelasnya.

Kerjasama antara Ponpes Dzikir Al-Fath dan BRIN ini, diharapkan tidak hanya memberikan manfaat dalam bidang riset ilmiah, tetapi juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pelestarian warisan budaya dan sejarah Indonesia.

“Melalui kolaborasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih menghargai dan mempelajari sejarah yang terkandung dalam benda bersejarah tersebut, sekaligus berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan di Indonesia,” tukasnya. (Bam)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |