Yuk Praktikkan, Tips Mudik Membawa Bayi di Mobil Agar Nyaman dan Aman Sampai Tujuan

3 days ago 13

Fimela.com, Jakarta Mudik telah menjadi tradisi tahunan yang dinanti-nantikan oleh banyak keluarga di Indonesia, terutama saat perayaan Lebaran. Namun, bagi orang tua yang memiliki buah hati, perjalanan jauh dengan mobil sering kali menghadirkan tantangan tersendiri. Bayi yang belum terbiasa dengan perjalanan panjang dapat merasa tidak nyaman, rewel, dan bahkan berisiko mengalami gangguan kesehatan.

Sebaiknya, bayi sudah berusia minimal tiga bulan sebelum diajak melakukan perjalanan jarak jauh. Pada usia ini, bayi umumnya lebih kuat dan pergerakannya tidak terlalu aktif, sehingga lebih mudah diatur selama perjalanan. Meski demikian, ada berbagai hal yang perlu diperhatikan agar mudik tetap aman dan nyaman bagi si kecil.

Beberapa aspek penting yang perlu dipersiapkan meliputi kesehatan bayi, kondisi kendaraan, perlengkapan yang dibawa, hingga penjadwalan perjalanan yang tepat. Dengan persiapan yang matang, perjalanan mudik bersama bayi tidak perlu menjadi beban, melainkan dapat menjadi momen yang menyenangkan bagi seluruh keluarga.

Tidur di mobil menjadi pilihan pemudik bermobil saat kelelahan dalam perjalanan. Namun tak jarang tidur di dalam mobil menimbulkan bahaya hingga mengancam nyawa. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum anda memutuskan untuk tidur di mobil.

1. Pastikan Kondisi Kesehatan Bayi Sebelum Berangkat

Sebelum memulai petualangan jarak jauh bersama si kecil, pastikan dulu bahwa kesehatannya dalam kondisi prima. Perjalanan panjang dapat membuat bayi cepat lelah dan lebih mudah terserang penyakit. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum berangkat.

  • Jika si kecil baru saja sembuh dari sakit atau demam, sebaiknya tunda dulu perjalanan hingga kesehatannya benar-benar pulih.
  • Konsultasikan dengan dokter mengenai kebutuhan suplemen tambahan atau vaksinasi yang mungkin diperlukan sebelum bepergian.
  • Jangan lupa untuk membawa kotak P3K yang berisi obat-obatan penting seperti termometer, obat penurun demam, plester, dan antiseptik sebagai langkah antisipasi.

Selain itu, membawa mainan kesayangan bayi juga bisa menjadi strategi jitu untuk mengurangi stres selama perjalanan. Mainan favorit dapat menjadi pengalih perhatian yang efektif agar si kecil tetap merasa nyaman dan tidak rewel.

2. Pilih Waktu Perjalanan yang Tepat

Waktu keberangkatan sangat menentukan kenyamanan bayi selama perjalanan. Hindari bepergian di jam-jam sibuk yang berisiko macet panjang, terutama menjelang Lebaran.

  • Sebaiknya lakukan perjalanan di pagi atau sore hari ketika udara lebih sejuk dan jalan lebih lengang.
  • Jika memungkinkan, sesuaikan waktu keberangkatan dengan jam tidur bayi agar ia bisa beristirahat selama perjalanan.
  • Hindari perjalanan di malam hari jika bayi masih membutuhkan rutinitas tidur yang teratur.

Disarankan juga untuk menghindari perjalanan bersama rombongan besar jika membawa bayi. Dengan mobil pribadi, orang tua bisa lebih fleksibel menentukan waktu istirahat dan tempat pemberhentian.

3. Gunakan Car Seat agar Lebih Aman

Keselamatan bayi dalam perjalanan adalah prioritas utama. Bayi tidak boleh dipangku selama perjalanan panjang karena bisa berisiko cedera jika terjadi pengereman mendadak. Oleh karena itu, penggunaan baby car seat sangat disarankan.

  • Pilih car seat yang sesuai dengan usia dan berat bayi untuk memastikan keamanan optimal.
  • Pastikan car seat terpasang dengan benar di kursi belakang dan gunakan sabuk pengaman dengan baik.
  • Tambahkan tirai jendela atau sunshade agar bayi terlindung dari paparan sinar matahari langsung.

Menggunakan car seat yang nyaman bisa mengurangi risiko bayi rewel karena ia bisa duduk dengan stabil dan tetap merasa nyaman selama perjalanan.

4. Bawa Perlengkapan Bayi Secukupnya

Bayi membutuhkan banyak perlengkapan, tetapi membawa terlalu banyak barang justru bisa merepotkan. Sebaiknya, pisahkan perlengkapan bayi ke dalam dua tas berbeda:

  • Tas utama: berisi popok, tisu basah, susu formula, makanan bayi, pakaian ganti, dan selimut.
  • Tas cadangan: berisi perlengkapan mandi, mainan, obat-obatan, dan perlengkapan tambahan yang mungkin dibutuhkan.

Selain itu, pastikan bayi tetap terhidrasi selama perjalanan. Jika bayi masih menyusu, berikan ASI atau susu formula sesuai jadwal. Bagi bayi yang sudah mulai makan MPASI, bawakan camilan sehat untuk mencegah perut kosong.

5. Berhenti Secara Berkala untuk Istirahat

Perjalanan jauh dapat membuat si kecil merasa bosan dan lelah. Oleh karena itu, penting untuk berhenti setiap 2-3 jam agar si kecil dapat beristirahat dan bergerak bebas sejenak.

  • Pilihlah tempat peristirahatan yang bersih dan nyaman untuk mengganti popok atau memberikan makan kepada bayi.
  • Berikan kesempatan bagi bayi untuk bergerak, seperti membiarkannya merangkak atau berjalan sebentar di area yang aman.
  • Jika bayi mulai rewel, berikan pijatan lembut untuk membuatnya lebih tenang dan rileks.

Memberikan jeda dalam perjalanan juga sangat penting agar si kecil tidak merasa stres dan tetap dalam kondisi yang baik selama perjalanan mudik.

People Also Ask (FAQ)

1. Bayi umur berapa boleh diajak mudik?

Menurut Alodokter, bayi bisa diajak bepergian jauh setelah berusia minimal tiga bulan dan dalam kondisi sehat.

2. Bagaimana cara mengatasi bayi rewel saat perjalanan jauh?

Bawa mainan favoritnya, atur suhu mobil agar tetap nyaman, serta beri jeda istirahat setiap beberapa jam agar bayi tidak bosan.

3. Apakah bayi boleh duduk di pangkuan saat di mobil?

Tidak disarankan. Bayi sebaiknya duduk di car seat yang sesuai untuk keselamatan maksimal selama perjalanan.

4. Apa yang harus dilakukan jika bayi mabuk perjalanan?

Hindari memberi makan berlebihan sebelum berangkat, jaga suhu mobil tetap sejuk, dan pastikan bayi mendapatkan cukup cairan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Ricka Milla Suatin
Read Entire Article
Information | Sukabumi |