SUKABUMI – Setelah sukses melaksanakan program pendidikan karakter berbasis barak militer TNI untuk gelombang pertama, Kantor Cabang Dinas Pendidikan (KCD) Wilayah V Provinsi Jawa Barat kembali melanjutkan program ini ke gelombang kedua. Sebanyak 30 siswa dari tingkat SMA dan SMK di Kota dan Kabupaten Sukabumi telah mendaftarkan diri untuk mengikuti pelatihan yang dirancang khusus guna membentuk karakter generasi muda yang disiplin, bertanggung jawab, dan bermental tangguh.
Kepala KCD Wilayah V, Lima Faudiamar, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya tengah mempersiapkan seleksi akhir bagi peserta yang akan mengikuti program gelombang kedua tersebut. Dari total 30 siswa yang telah mendaftar, sebagian besar sudah menyerahkan dokumen penting seperti surat profil pribadi siswa dan surat izin orang tua, yang menjadi syarat utama mengikuti pelatihan.
“Kami sebenarnya sudah memiliki data awal dari guru BK (Bimbingan Konseling) di sekolah masing-masing. Namun, tetap kami lakukan seleksi lebih lanjut untuk melihat siapa saja siswa yang masih bisa dibina di sekolah dan siapa yang benar-benar perlu mengikuti pendidikan karakter berbasis barak ini,” ujar Lima.
Ia menegaskan bahwa program ini bukan bertujuan untuk menghukum atau menyiksa siswa, melainkan sebagai jalan pembinaan intensif bagi siswa-siswa dengan kategori “perhatian khusus” yaitu mereka yang mengalami kesulitan dalam berperilaku positif, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah. Seringkali, siswa-siswa ini sulit dikendalikan oleh guru maupun orang tua, sehingga memerlukan pendekatan yang berbeda.
“Pada gelombang pertama, banyak orang tua yang masih ragu dan menolak saat ditawarkan. Tapi setelah melihat hasil perubahan positif anak-anak yang telah mengikuti program ini, kini justru banyak yang antusias mendaftarkan anak mereka,” jelasnya.
Program pendidikan karakter berbasis barak ini merupakan implementasi dari kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, khususnya dalam rangka menyukseskan program unggulan Gapura Panca Waluya yang digagas oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat. Di dalamnya terdapat kurikulum pembentukan karakter berbasis nilai-nilai lokal seperti Cageur (sehat), Bageur (baik), Bener (benar), Pinter (cerdas), dan Singer (peduli).
Selama mengikuti program ini, para siswa tetap mendapatkan hak belajar sesuai dengan materi pelajaran di sekolah. Mereka juga dilatih secara fisik dan mental dalam lingkungan yang menerapkan disiplin tinggi, seperti barak militer, namun tetap mengedepankan pendekatan yang edukatif dan humanis.
“Tujuan utama kami adalah menyalurkan energi luar biasa yang dimiliki siswa-siswa ini ke arah yang positif, bukan sekadar melatih fisik mereka. Pendidikan ini akan menanamkan nilai tanggung jawab, kedisiplinan, dan kepedulian sosial,” tegas Lima.
Program ini tidak berakhir saat siswa keluar dari pelatihan. KCD Wilayah V telah menyiapkan sistem pendampingan lanjutan bagi alumni gelombang pertama. Setiap bulan, mereka akan mendapatkan sesi evaluasi dan bimbingan dari psikolog profesional untuk memastikan bahwa perubahan perilaku positif tetap berlanjut.
“Kami akan terus pantau, apakah perubahan yang dialami siswa bersifat permanen atau hanya sesaat. Jika ternyata siswa tersebut kembali menunjukkan perilaku negatif dan tidak ada perubahan signifikan, maka tidak menutup kemungkinan ia akan kembali mengikuti program ini,” jelas Lima.
Terkait jadwal pelaksanaan gelombang kedua, Lima menyebutkan bahwa pihaknya masih menunggu pengumuman resmi dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Namun, jika jadwal tersebut ditetapkan dalam waktu dekat, Sukabumi menyatakan siap menjalankan program tersebut kapan pun.
“Kalau memang minggu depan harus jalan, kami insya Allah sudah siap secara logistik maupun administrasi,” katanya optimis.
Dengan keberhasilan pelaksanaan gelombang pertama dan persiapan matang untuk gelombang kedua, program pendidikan karakter berbasis barak militer TNI ini diharapkan mampu menjadi solusi pembinaan karakter jangka panjang bagi siswa yang selama ini sulit dibina dengan pendekatan pendidikan konvensional.
Sebelumnya, sebanyak 19 siswa dari Sukabumi telah mengikuti pendidikan karakter berbasis militer gelombang 1 yang diadakan di Depo Pendidikan Bela Negara, Bandung. Kini ke 19 siswa tersebut telah selesai megikuti pendidikan karaker selama 14 minggu. Para siswa di jemput oleh guru dan orang tua masing-masing di Kantor Cabang Dinas Wilayah V, Jalan Selabintana Kabupaten Sukabumi, pada Rabu (21/5/2025).(wdy)