Mengenal Inovasi Startup Mahasiswa IPB

1 week ago 16

Lima Mahasiswa IPB Ciptakan JivaJoy, Aromaterapi Inovatif untuk Ibu Baby Blues

Di balik tangis bayi yang baru lahir, tersimpan kisah perjuangan seorang ibu yang kerap tak terdengar. Baby blues, sindrom pascamelahirkan yang membuat ibu mengalami stres emosional, sering kali dianggap tabu di masyarakat. Melihat kondisi itu, lima mahasiswa IPB University berinisiatif menciptakan solusi yang tak hanya fungsional, tetapi juga penuh empati. JivaJoy, aromaterapi 2-in-1 berbentuk roll on dan inhaler yang terbuat dari bahan alami.

Widi Fitria — Sukabumi

JivaJoy bukan sekadar produk, tetapi wujud nyata kepedulian terhadap kesehatan mental ibu. Di balik inovasi ini berdiri CEO muda penuh visi, Rangga Mahardika Nazarulloh sebagai CEO, bersama timnya: Abdul Aziz Ramdani sebagai Keuangan dari Prodi Akutansi, Raden Roro Fatimah Azzahra sebagai marketing dari Prodi Komunikasi Digital Media, Restu Saputra sebagai produksi dari Prodi Analis Kimia dan Marsya Halya Alfrida, di bawah bimbingan dosen IPB, Khoirul Aziz Husyairi.
Selain itu ada tim tambahan sebagai marketing dan sales diantaranya Nadia, Yogi, Fathul, Berliana dan Gery

“Kami merasa miris melihat kasus baby blues yang terus meningkat. Bahkan ada ibu yang sampai melukai bayinya sendiri karena stres dan kurang tidur. Kami ingin bantu mereka,” ujar Rangga, mahasiswa Manajemen Agribisnis IPB, dengan penuh keprihatinan.

Dari situlah lahir JivaJoy, nama yang terinspirasi dari bahasa Sanskerta “Jiva” (jiwa) dan bahasa Inggris “Joy” (kesenangan). Artinya, jiwa yang bahagia—sebuah harapan sederhana namun dalam untuk para ibu yang tengah berjuang menyesuaikan diri dengan kehidupan baru mereka.

JivaJoy menggunakan bahan utama ekstrak kayu cendana dan daun kemangi, dua tanaman lokal yang terbukti mengandung zat seperti linalool, alpha-santalol, dan beta-santalol. Zat-zat ini mampu meningkatkan kualitas tidur, mengurangi stres, dan meredakan kecemasan. “Kami tidak menggunakan alkohol atau bahan kimia berbahaya. Kami benar-benar ingin ini jadi solusi aman dan alami,” tegas Rangga.

Menariknya, JivaJoy dikemas dengan QR code interaktif yang terhubung langsung ke website mereka. Di sana, ibu-ibu bisa membaca artikel seputar kesehatan mental pascamelahirkan, dan bahkan berkonsultasi langsung dengan AI yang telah dirancang untuk membantu memahami masalah psikologis ringan.

Perjalanan JivaJoy dimulai dari nol rupiah. Mereka memanfaatkan kesempatan dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2024 dan mendapat pendanaan awal sebesar Rp12 juta. Setelah menjuarai kategori poster di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), semangat mereka kian berkobar.

Dengan latar belakang bisnis yang kuat, Rangga membawa timnya bergabung dalam program Student Inopreneur IPB, yang kembali memberi suntikan dana sebesar Rp4,5 juta. Tak berhenti di situ, saat ini Rangga tengah menjalani program inkubasi startup dari Sandiaga Uno, mereka bahkan akan presentasi langsung di hadapan Sandiaga Uno untuk mengajukan pendanaan investasi lebih lanjut.

Pemasaran JivaJoy tak hanya berhenti di Bogor. Mereka aktif mengikuti berbagai expo kampus, business matching Jawa Barat, serta platform online seperti TikTok, Shopee, dan Tokopedia. Penjualan terbanyak datang dari Shopee, disusul kerja sama dengan beberapa apotik dan bidan di Bogor.

“Kami bahkan sudah kirim 15 produk ke Jepang dan mendapat feedback positif dari warga Jepang soal kualitas dan efek relaksasinya,”ujar Rangga bangga. Selain itu, permintaan sebagai reseller juga datang dari NTT, Kalimantan, dan Riau.

Meski baru dua tahun berjalan, JivaJoy rata-rata menjual 10 produk per hari atau sekitar 100–150 produk per bulan dengan harga Rp30.000 per unit. Kini, fokus mereka adalah memperluas pasar ke daerah baru, termasuk Sukabumi, tempat Rangga kini berdomisili.

“Ini bukan hanya tentang bisnis, tapi tentang menyelamatkan jiwa dan mendampingi para ibu. Kami ingin JivaJoy hadir sebagai teman yang menguatkan,” tutup Rangga.(*)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |