Pelajar SMK Warungkiara Sukabumi Dibacok Saat Pulang Sekolah 

3 days ago 16

SUKABUMI — Seorang pelajar SMK di Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, menjadi korban penganiayaan berat yang diduga dilakukan oleh orang tak dikenal.

Berdasarkan informasi didapat, insiden mengerikan tersebut terjadi pada Senin (26/5/2025) sekitar pukul 15.30 WIB di Jalan Raya Stopover, Desa Ubrug, Kecamatan Warungkiara, kabupaten Sukabumi.

Korban diketahui bernama Muhammad Reza (16), siswa kelas X jurusan TKJ SMK Dwi Warna Warungkiara harus mengalami luka serius setelah dibacok orang tak dikenal menggunakan senjata tajam jenis celurit.

Kapolsek Warungkiara, AKP R. Panji Setiaji, membenarkan kejadian tersebut, korban mengalami luka berat di jari kelingking tangan kanan dan bagian tubuh sebelah kiri akibat sabetan senjata tajam.

Berdasarkan hasil keterangan saksi kata R. Panji Setiaji, kejadian bermula saat Reza pulang sekolah bersama temannya, Rizki (16), menggunakan sepeda motor Honda Scoopy milik Reza. Keduanya hendak menuju rumah teman Rizki yang berada di Desa Ubrug.

“Namun belum sampai tujuan, di tengah perjalanan, tiba-tiba mereka disalip oleh tiga orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor matik berwarna hitam,” ungkap R. Panji Setiaji.

“Salah satu pelaku yang mengenakan helm langsung membacok korban menggunakan celurit. Aksi itu berlangsung cepat dan pelaku langsung kabur,” sambungnya.

Akibat luka parah yang dideritanya, R. Panji Setiaji, korban Reza langsung dilarikan ke RSUD R. Syamsudin SH (Bunut), Kota Sukabumi, untuk mendapatkan perawatan intensif.

“Kami saat ini telah mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya baju sekolah warna putih milik korban, celana sekolah warna abu abu milik korban,” terangnya.

“Untuk kasus ini telah dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Sukabumi untuk proses penyelidikan lebih lanjut,” imbuhnya.

Masih kata R. Panji Setiaji, jajaran saat ini masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku.

“Kami sedang mendalami motif dan identitas pelaku, serta memeriksa sejumlah saksi termasuk Rizki, teman korban yang saat itu mengendarai motor,” ucapnya.

“Kami harap masyarakat tidak takut melapor jika mengetahui sesuatu. Kami akan tindaklanjuti secara profesional,” tegasnya.

Sementara itu, Kaka Ipar Korban Suryaman saat dikonfirmasi mengungkapkan bahwa korban Reza dibacok secara tiba-tiba saat pulang sekolah dan sedang membonceng temannya, Rizki.

“Adik saya pulang sekolah pakai seragam, boncengan sama temannya. Tiba-tiba dari belakang ada motor bonceng tiga orang, pakai helm dan jaket. Langsung nyerang pakai cerulit. Serangan pertama kena bawah ketiak, serangan kedua ditangkis pakai tangan, sampai jari tengahnya nyaris putus,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Suryaman mengatakan bahwa pelaku tidak dikenali oleh siapa pun di lokasi dan langsung kabur setelah korban dan motornya jatuh, sehingga tidak ada yang sempat melihat wajah atau nomor plat motornya.

“Kejadiannya persis di Stop Over Ubrug,” katanya.

Setelah kejadian, lanjut Suryaman lagi korban langsung dilarikan ke RSUD R. Syamsudin SH (Bunut), Kota Sukabumi. Namun, kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan membuat mereka kesulitan membayar biaya rumah sakit yang diperkirakan mencapai Rp15 hingga Rp30 juta karena tidak ditanggung BPJS.

“Orang tua korban hanya buruh harian dengan penghasilan tak tetap. Sekarang malah dapat kabar, orang tuanya kecelakaan dan sedang dirawat di RS Sekarwangi dalam kondisi tidak sadar. Mungkin terlalu banyak pikiran karena harus urus biaya rumah sakit anaknya,” tutur Suryaman.

Suryaman berharap agar pemerintah turun tangan, tidak hanya membantu secara medis tapi juga serius menangani maraknya aksi kekerasan remaja di wilayah Warungkiara.

“Semua mohon supaya ada jalan keluarnya dan sampai ke pemerintah pusat untuk menangani kasus anak anak nakal di kecamatan Warungkiara, karena ulah dan tindakan mereka merugikan orang lain,” tandasnya. (ndi/d)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |